"Ini …." Norvin menatap Arcen dengan ragu. Pria yang ditatap hanya mengangguk samar.
"Aku akan mencobanya," ucap Norvin. Kemudian dia pun segera menjentikkan jarinya. Kedua matanya tertutup lalu asap hitam keluar dari tangannya. Namun, asap itu langsung lenyap begitu saja.
Norvin membuka matanya dan menggeleng. "Tuan tidak bisa dihubungi."
Arcen mendesah. Sekarang bukan hanya Namara saja yang dia pikirkan, melainkan tuannya juga. Tidak biasanya pria itu menghilang seperti ini.
Mereka memang sering berpisah dan tidak selalu bertemu, tetapi biasanya mereka bisa menghungi Eros dengan mudah. Tidak seperti sekarang.
"Bagaimana dengan Lyco?" tanya Arcen.
Norvin pun akhirnya mencoba menghubungi Lyco. Namun, hasilnya sama. Tidak ada satu pun yang meresponsnya.
Hestia melihat ini akhirnya mengerutkan kening. "Apa tuanmu itu bahkan bisa diandalkan? Bagaimana dia bisa menghilang dalam keadaan seperti ini?!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com