Namara kembali melanjutkan acara berburunya sampai sore hari. Selama melakukan itu dia juga meningkatkan kemampuan memanahnya.
Sekarang dia hanya perlua sekali membidik dan panahnya tidak akan meleset. Sungguh, bukankah dia sangat pintar belajar?
Dia hanya perlu gagal dua kali dan setelah itu semuanya selesai. Setelah itu dia benar-benar bisa memanah.
Namara merasa cukup bangga dengan pencapaiannya. Dia berdiri sambil menetralkan napas yang terengah-engah. Itu cukup melelahkan.
Namun, rasa lelahnya hilang setelah melihat hewan buruan yang sudah menumpuk di tanah. Ada berbagai macam hewan di sana, mulai dari kelinci, rusa, keledai, babi hutan bahkan burung pun tidak luput dari anak panahnya.
"Huh! Hari ini sangat menyenangkan," gumam Namara sambil mengusap-usap kedua tangannya. Dia menatap hewan buruan itu.
Sekarang dia bingung harus diapakan lagi hewan-hewan itu. Setelah berpikir selama beberapa saat akhirnya dia memutuskan untuk membiarkannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com