"Atne, aku pergi sekarang." Namara memeluk Atne dengan tulus. "Terima kasih sudah mau membantuku membuka segel."
Atne menggeleng sambil tersenyum tipis. "Kau menyelamatkanku di Hutan Carax meskipun secara tidak sengaja. Anggap saja itu balasan yang bisa aku berikan."
Namara tersenyum lalu mengangguk. Setelah itu dia mendengar Eros berpesan pada Atne, "Jika kau butuh sesuatu datang saja ke istana klan."
"Aku tahu." Atne tersenyum. "Berhati-hatilah kalian. Aku tidak akan mengantar kalian lebih jauh."
"Bukan masalah."
Eros menarik Namara mendekat lalu meraih pinggang rampingnya. Sayap hitam langsung membentang di punggungnya. Setelah itu mereka pun segera terbang menuju ketinggian.
Atne menatap kepergian kedua orang itu sampai benar-benar tak terlihat lagi. Setelah itu dia pun berbalik masuk ke dalam kediamannya.
"Irhea, Irhea .... Seharusnya kau bisa bertemu dengan putramu."
***
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com