webnovel

Tangisan Murka

"Jika tidak mengingatnya, anda bisa melanjutkan pemeriksaan khusus dokter kandungan," kembali dokter tersebut memberikan arahan sehingga Khanza kembali tersadar dari lamunannya.

Devano begitu senang, dia pun langsung memapah Khanza yang hendak beranjak bangun. Senyum bahagia di wajahnya membuat Khanza terpaksa menanggapinya pula dengan senyuman yang sama, meski tidak dari hatinya.

Seakan tidak sabar, Devano langsung saja mengajak Khanza untuk menemui dokter spesialis kandungan. Ingin rasanya Khanza menolaknya, dia belum siap untuk mengetahui tentang kehamilannya yang sebenarnya. Namun seakan tidak ingin menunggu lama lagi, Devano memberitahu kedua orang tuanya via telepon.

"Baik, ma. Aku akan sangat berhati-hati, aku akan segera menemui dokter spesialis kandungan. Ah, aku sangat bahagia. Aku akan menutup teleponnya," ujar Devano dengan terus melebarkan senyumannya.

"Sayang, bagaimana jika kita pulang dulu?" tanya Khanza dengan gugup usai Devano mematikan panggilan teleponnya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo