Song Baiyan menghela napas setelah mendengar perkataan Tang Li. "Suara masyarakat ini kedengarannya agak berat."
Tang Li memegang ponsel. Di dalam hatinya, ada rasa manis yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Setelah berbincang sebentar, Tang Li mengingatkan Song Baiyan sebelum menutup telepon, "Di pemilu ini, kamu begitu sibuk, jadi jangan lupa istirahat. Jangan sampai kelelahan. Jika ada isu tidak jelas yang tersebar di Internet, kamu tidak usah menghiraukannya, dan juga jangan peduli bagaimanapun penilaian orang-orang terhadapmu. Masih banyak netizen yang berpikir rasional."
"Kamu takut aku berpikir macam-macam?" Song Baiyan tiba-tiba bertanya begitu.
Suara pria yang tenang dan hangat itu membuat pipi Tang Li langsung memerah. Tang Li tidak tahu bagaimana menjawabnya. Ia ingin mengelak. Namun, ia tidak bisa mengendalikan lidahnya sendiri, tapi ia juga tidak ingin mengakuinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com