"Bos, ada kurir mengantarkan undangan pesanan Bos," kepala Joko muncul di ambang pintu untuk memberi tahu.
"Suruh bawa masuk kemari," perintah Artha tak bergeming dari meja kerjanya.
Tak lama kemudian, seorang pria bertubuh besar masuk dengan kardus besar dan berat berisi lima ratus kertas undangan pernikahan pesanan Artha yang sudah jadi dan meletakannya di depan Artha.
Setelah kurirnya pergi, Artha mengambil satu dan membukanya. Menatap sedih dua inisial yang tertera di sampul depan, G & A yang seharusnya A & A seperti harapannya dahulu tetapi kandas oleh karena takdir yang seolah tak berpihak pada mereka berdua.
Meski sekuat apapun ia berusaha mengubah haluan takdirnya tetap saja usahanya tak mengubah apa pun.
Artha lalu mengambil pena untuk membubuhkan nama Anya pada kolom penerima undangan. Sebuah nama yang ia tulis dengan berat hati dan dada yang bergemuruh hebat.
Kepada Yang Tercinta, Cut Anya Maulida Saleh di Utrecht.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com