webnovel

Hari ke-20

Fatimah Az-Zahra

Ketika Sang Bunga Rasulullah Terlahir

Fatimah adalah putri kesayangan Rasulullah Saw. yang keempat. Dibandingkan dengan ketiga kakaknya: Zainab, Ruqayyah, dan Ummu Kultsum, Fatimahlah yang paling mirip dengan ayahnya.

Jauh sebelum Fatimah lahir, Rasulullah diberikan kabar oleh Malaikat Jibril bahwa dia akan diberikan keturunan yang baik. Kabar itu dia dapatkan pada hari terakhir dirinya menjalankan puasa selama 40 hari di rumah pamannya, Abu Thalib. Selama itu pula, beliau tidak pulang ke rumah dan tidak bertemu dengan Khadijah.

Setelah keduanya bertemu dan bersatu kembali, Khadijah mulai mengandung. Meskipun Khadijah sudah beberapa kali mengandung, namun dia merasa kandungannya kali ini sangat istimewa. Dia tidak merasakan berat saat mengandung meski semakin bulan perutnya semakin besar. Kelahiran Fatimah bertepatan dengan peristiwa besar, yaitu pemugaran Ka'bah yang keempat kalinya akibat hujan deras yang mengakibatkan banjir melanda Makkah.

Fatimah lahir pada 11 Jumadil Akhir, lima tahun sebelum ayahnya diangkat menjadi rasul. Kelahirannya membawa kebahagiaan bagi Khadijah dan Rasulullah. Aisyah binti Asy-Syathi menceritakan bahwa kedua orang tua Fatimah menyambut kelahirannya dengan sebuah syukuran pesta yang belum pernah disaksikan sebelumnya oleh penduduk Makkah. Muhammad telah membalikkan kebiasaan orang Makkah saat yang jika melahirkan anak perempuan dianggap sebagai aib hingga dengan tanpa penyesalan menguburnya hidup-hidup.

Rasulullah memberinya nama Fatimah berdasarkan ilham. Allah mengutus seorang malaikat menjelang kelahirannya agar nama 'Fatimah' terucap dari lisan Rasulullah. Ali berkata, "Dinama Fatimah karena Allah memutus dan melindunginya dari api neraka." (HR. Ad-Dailami).

Kata Fatimah berasal dari kata Al-Fathm (memutus atau mencegah). Fatimah juga memiliki banyak gelar, antara lain: Az-Zahra (Yang bersinar wajahnya/bunga); Al-Batul (wanita yang dikhususkan untuk beribadah, seperti Maryam binti Imran); dan Ummu Abiha (ibu bagi ayahnya, karena sepeninggal Khadijah, Fatimah mengurus segala keperluan ayahnya).

Siguiente capítulo