Alexei berdiri menegang seperti ular yang bersiap untuk mematuk Sergey. Pandangan kedua mata hitamnya yang murka tertuju pada keempat orang di sampingnya. "Grisha. Bantu Rosie berdiri," perintahnya dengan geraman yang bergetar keras seperti seekor serigala.
Grisha meletakkan kedua tangannya di bahuku dengan hati-hati, Ia membantuku berdiri seolah aku benar-benar sedang terluka saat ini.
"Apa yang kau lakukan Sergey Pushkin? Cepat jawab pertanyaanku."
Sergey menoleh dengan gerakan kakunya untuk membalas tatapan Alexei di sebelahnya. "Wanita itu yang mulai menyerangku lebih dulu." Tangannya menunjuk ke arah leher pucatnya sendiri yang dihiasi oleh lebam biru keunguan bekas cengkeraman jari tanganku.
Kukeluarkan suara isakan pelan tertahan, berpura-pura kesakitan. Sergey memalingkan wajahnya padaku sambil menggertakkan rahangnya keras-keras, sorot matanya penuh dengan emosi dan kebencian yang sedingin es.
"Aku masih bicara padamu, Puskin," geram Alexei semakin marah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com