Chapter 282

Rosie berusaha mengapit kedua pahanya dengan panik saat jariku menyentuh pangkal pahanya yang sudah sedikit basah. Beberapa menit yang lalu Ia berusaha menggodaku, mendobrak pertahanan dan akal sehatku dengan memohon agar aku tidak pergi... tapi sekarang Ia baru merasa panik dan malu. Sayangnya sudah sangat terlambat untuk merasakan hal itu, sisi monster di dalam diriku tidak akan mengijinkannya.

Kuturunkan dadaku di antara kedua kakinya lalu maju mendekat hingga kedua pahanya kini tersampir di atas kedua bahuku. Tubuhnya tersaji dengan sempurna di depan wajahku, seperti hidangan paling mewah yang dibuat hanya untukku. Aroma feminim dan gairahnya bercampur menjadi satu seperti aphrodisiac yang membakar nafsuku.

Tubuhnya menggeliat, berusaha menjauhiku. Suara gumaman malu dan paniknya keluar dari bibirnya. "Alexei... jangan—"