Chapter 279

(POV - Konstantin Alexei Dostoevsky)

Aku membutuhkan ini.

Bibir Rosie yang penuh dan lembut terasa manis saat kulumat, tubuhnya menegang terkejut sesaat sebelum meleleh di dalam pelukanku. Kusapu kulit halusnya dengan jariku sebelum memperdalam ciuman kami.

Tidak ada yang bisa menandingi nikmatnya melumat kedua bibirnya, apalagi setelah menghabiskan hari-hari tanpa melihat atau menyentuh Rosie. Entah berapa lama aku tidak bisa tidur dengan nyenyak di Istana Katarina yang terasa kosong tanpanya. Mencium dan menyentuhnya kini menjadi keharusan di dalam hidupku.

Tanganku menyusuri pipinya yang lembut lalu menyusup ke balik rambut ikal Rosie untuk menahannya agar Ia tidak bisa menjauh dariku. Rosie sedikit meronta di dalam pelukanku ketika ciuman kami berubah menjadi lebih panas dan liar. Bibirnya yang lembut menyapu bibirku sementara lidahku berusaha menguasainya, menelisik setiap titik sensitifnya yang memancing deru nafasnya yang bergetar.