"Kabur?" ulangku dengan takjub. Kupandang tubuhku yang masih setengah telanjang lalu kembali menatapnya. Jadi Ia melepaskan pakaianku semalam bukan hanya untuk dilaundry? Tapi untuk asuransi agar aku tidak bisa keluar?
Kugeleng -gelengkan kepalaku dengan heran saat memandang wajah cantiknya yang kini tersenyum, benar-benar tersenyum, bukan hanya menarik salah satu sudut bibirnya lagi seperti sebelumnya.
"Apa kau baru saja mengaku kau sedang menculikku saat ini?" tanyaku sambil menyalakan handphoneku. Untungnya ini masih weekend jadi tidak terlalu banyak pesan yang masuk ke handphoneku. Aku mendongak dari layar sambil menarik salah satu alisku pada Alice, Ia belum menjawab pertanyaanku barusan.
Tapi tatapan Alice saat ini sedang tertuju pada tubuhku, tepatnya pada luka-luka di dada dan perutku. Senyumannya sudah memudar dan berganti dengan ekspresi yang belum pernah kulihat di wajahnya sebelumnya...
Ekspresi sedih.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com