"Ghani, aku akan melakukan apapun untukmu."
Mata Ghani membulat sempurna ketika Lucy tiba-tiba saja menjatuhkan gaunnya tepat dihadapannya.
Lucy hanya menggenakan pakaian dalam saja kini, menatap Ghani dengan perasaan malu hingga tubuhnya terasa bergetar.
"Lakukanlah, apapun yang kamu inginkan." Ucap Lucy lagi.
Ghani menelan salivanya, ia melangkah mendekat menyentuh wajah Lucy dan merengkuhnya. Ia menatap wajah Lucy sebelum akhirnya mendaratkan ciumannya tepat dibibir merah Lucy.
Rasa malu yang Lucy rasakan langsung runtuh ketika bibir Ghani mulai menyesapnya lembut, menggigitnya dan melumatnya perlahan.
Tidak ada hal yang lebih manis dan membahagiakan selain menyentuh Lucy, menyesap bibirnya dan melumatnya dalam, membuat lipstiknya memudar tersapu oleh saliva mereka yang bertukar.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com