"Aku adalah kekasih, Rayhan."
Ghani sangat terkejut mendengar pengakuan Isabella.
Rayhan memiliki seorang kekasih tapi ia berencana untuk menikahi Rose?
Kemarahannya langsung menjadi.
"Ya sudah, tolong beritahu Rayhan, aku menghubunginya."
Ghani baru akan menutup panggilan teleponnya, tapi Isabella menahannya.
"Rayhan sudah selesai mandi, tunggulah sebentar."
Ghani menunggu di balik teleponnya sementara Isabella melangkah mendekati Rayhan. Ia mengalungkan tangannya di pinggang Rayhan sambil memberikan ponselnya.
"Ada yang menelepon mu, tapi aku mengangkatnya. Maafkan aku sayang." Ucap Isabella dengan manja.
Isabella yang manja membuat Rayhan merasa sangat gemas.
"Aku tidak akan pernah bisa marah kepadamu, sayang." Ucap Rayhan, ia mengecup singkat bibir Isabella sebelum membiarkannya pergi, tanpa melihat siapa yang menghubunginya hingga Rayhan tidak sadar ucapannya mungkin terdengar oleh seseorang yang meneleponnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com