Hari semakin larut, Rose masih duduk ditepi tempat tidur dengan jubah mandinya namun penutup kepalanya sudah terlepas dan memperlihatkan rambutnya yang masih basah. Kedua matanya sembab karena ia terus menangis sementara William sama sekali tidak terlihat setelah mengatakan hal menyakitkan itu kepada Rose.
"Dia memang tidak punya hati." Gumam Rose, mengingat bagaimana siang tadi William mendorongnya hingga terjatuh dan sekarang William bahkan juga menghinanya.
"Dasar pria jahat! Sialan... Aku membencimu!" Umpat Rose kesal, sepertinya setelah menangis cukup lama kesedihannya berubah menjadi rasa kesal.
Tapi William tidak sepenuhnya bersalah, seharusnya ia tidak boleh kehilangan akal sehatnya dan malah melakukan hal bodoh seperti mengajak William mandi bersama.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com