Ini adalah kali pertama Cherry menginginkan sesuatu selama kehamilannya. Tapi sungguh luar biasa sekali memang. Tidak pernah merasa ngidam, tapi setelah menginginkan sesuatu, malah hal yang sulit pula. Sebenarnya bukan hal yang sulit jika itu diinginkan kalau itu dalam waktu yang tepat. Sayangnya, Berry bukan lelaki yang suka berkeliaran dan berkuliner kesana-kemari sehingga tahu mana penjual yang buka dua puluh empat jam dan mana yang tidak.
Cherry yang tak mendapatkan tanggapan dari sang suami hanya mendesah pasrah, karena dia berpikir, mungkin Berry keberatan. Maka di dalam hati, dia hanya bisa bergumam kepada sang jabang bayi yang sekarang entah sudah sebesar apa - kalau dia harus sabar. Maka setelah itu, dia akan kembali berbaring dan menunda dulu keinginannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com