Jiang Xuecheng memerintah Asi untuk menuliskan cek sebesar lima juta yuan. Ia pun segera kembali ke mobil dan memberikan selembar cek pada Su Wan. "Nona, terimalah cek ini."
Su Wan langsung menolak, "Apakah kau bernama Asi? Aku hanya bercanda…"
Asi melirik Jiang Xuecheng sebentar, lalu berkata, "Karena Nona sudah menyelamatkan Tuan Muda, Nona harus menerima cek ini."
Melihat kegigihan Asi, Su Wan tidak bisa menolaknya.
Ia meraih cek itu dan kemudian merobeknya.
Asi terkejut sampai-sampai matanya terbelalak lebar...
'Wanita di depan ini berkepribadian aneh.'
Jiang Xuecheng hanya berdiri diam di samping. Dia berpikir bahwa Su Wan lumayan menarik.
Sebenarnya, dia sudah menduga bahwa Su Wan tidak akan menerima cek-nya, tapi dia tidak menyangka bahwa Su Wan akan langsung merobeknya.
Su Wan menjelaskan, "Aku tidak tahu apa yang Jiang Xuecheng katakan padamu, tapi kupikir kau salah paham. Aku tidak memiliki hubungan apa pun dengan Jiang Xuecheng. Tadi malam, aku hanya menyelamatkan dia. Kurasa kami tidak akan bertemu lagi."
Su Wan menoleh ke Jiang Xuecheng dan berkata dengan serius, "Jiang Xuecheng, aku harap kau tidak menceritakan kejadian tadi malam pada orang lain."
Bagaimanapun, Jiang Xuecheng menghabiskan malam bersamanya. Meskipun tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua, jika berita itu menyebar, ini akan mencemarkan nama baiknya.
Jiang Xuecheng berkata dengan dingin, "Apakah kau sedang mengkhawatirkan tunanganmu?"
Su Wan langsung menjawabnya, "Benar, kuharap Tuan Jiang bersikap sopan."
'Tuan Muda menghabiskan sepanjang malam dengan seorang wanita? Wanita ini sudah memiliki tunangan?' Asi sangat kaget.
'Tunangan? Berarti belum menikah, bukan? Kalau begitu, Tuan Muda masih memiliki kesempatan,' pikir Asi.
'Tapi, sepertinya wanita ini sangat peduli dengan tunangannya. Tuan Muda sepertinya kesal gara-gara ini.' Asi terus bergumam dalam hati.
Jiang Xuecheng berkata dengan dingin, "Su Wan, aku akan menuruti keinginanmu."
Jiang Xuecheng berbalik dan berjalan menuju mobilnya. Ia berkata tanpa melihat ke belakang, "Kenapa berdiri diam di sana?"
Asi bergegas naik ke mobil.
Asi bisa merasakan kekesalan Jiang Xuecheng. Ia pun bertanya dengan hati-hati, "Tuan, sekarang kita akan pergi ke mana?"
"Kembali ke Fontainebleau," jawab Jiang Xuecheng dengan mata terpejam. Tadi malam, ia tidak bisa tidur. Sekarang, dia ingin istirahat sebentar di dalam mobil.
Mendengar jawaban singkatnya, Asi tahu bahwa suasana hati Jiang Xuecheng sedang buruk. Ia pun mengemudikan mobil dengan hati-hati. Ketika dia berhenti di lampu merah, dia menyadari bahwa ada sesuatu yang salah.
"Oh iya, Tuan, saya lupa memberikan gaun itu pada Nona Su. Haruskah kita kembali?"
"Tidak perlu, nanti kau buang saja." Jiang Xuecheng masih memejamkan matanya.
Asi merasa sedih. Ini adalah pertama kalinya Jiang Xuecheng menyuruhnya membeli pakaian wanita. Tentu saja, dia memilih gaun yang termahal.
Gaun itu adalah model terbaru di musim ini. Harganya setara dengan dua bulan gajinya. Sayang kalau gaun itu dibuang, jadi ia membawa pulang gaun tersebut dan menyimpannya dulu.
Sementara itu, Su Wan baru menyadari bahwa ia belum menerima pakaian tersebut.
Tapi, dia tidak marah. Sekarang, yang paling penting adalah menjaga jarak dengan Jiang Xuecheng.
Su Wan segera kembali ke hotel untuk mengemas barang bawaannya, lalu keluar dari hotel dan kembali rumah.
'Bagaimana keadaan Kakek dan Nenek selama tiga tahun terakhir? Apakah mereka baik-baik saja?' Su Wan mengkhawatirkan kakek dan neneknya.
Setelah selesai mengemas, ia memanggil taksi di jalan. "Pergi ke Villa area Yunying."
Ketika mendengar 'Villa area Yunying', si supir tidak bisa menahan diri untuk menatap Su Wan beberapa kali.
Villa area Yunying terletak di pinggir Kota S dan bersebelahan dengan Villa area Fontainebleau. Keduanya merupakan tempat tinggal orang-orang kelas atas. Tempat ini dibangun khusus untuk orang kaya.
Villa area Yunying dibangun di puncak gunung, sehingga dikelilingi oleh pepohonan. Banyak keluarga kaya di Kota S yang telah menetap di sana. Si supir melihat penampilan Su Wan. Ia menebak bahwa Su Wan adalah anak dari keluarga kaya.
Setengah jam kemudian, akhirnya ia tiba di tempat tujuan. Si supir menghentikan mobil dan berkata, "Taksi hanya bisa mengantar sampai di sini."
Su Wan tidak menduga bahwa setelah tiga tahun berlalu, aturan di sini tetap tidak berubah. Kendaraan asing tidak diizinkan naik dan berhenti di kaki gunung.
Su Wan segera membayar ongkosnya. Setelah turun, ia merasakan udara di sekitar sangat lembap. Ia juga mendapati bahwa langit agak mendung. 'Mungkin akan turun hujan.' pikir Su Wan.
Dia melihat jalan pegunungan yang terbentang sepanjang ratusan meter. Saat ini, ia tidak membawa payung, dan ia berharap tidak hujan sebelum tiba rumah.
Su Wan segera mempercepat langkahnya. Begitu berbelok di lereng gunung, dia melihat tulisan 'Villa area Yunying'.
Su Wan sangat gembira. Dia cepat-cepat melangkah maju, tapi tiba-tiba dihentikan oleh penjaga di gerbang pintu.
"Nona, sepertinya Anda bukan penghuni di sini. Apakah ada yang membawamu ke sini?"