webnovel

"Pangeran Morrigan"

Samael yang sudah menyegarkan diri dari keringat seharian penuh akhirnya berangkat menuju ruangan Pangeran Morrigan.

Memikirkan apa yang mungkin akan terjadi nantinya, Samael tidak bisa menahan senyum di wajahnya.

Setelah berjalan lumayan lama, dia akhirnya sampai didepan pintu ruangan Pangeran Morrigan yang anehnya tidak dijaga oleh satupun ksatria...

Melihat ini Samael tersenyum lebih lebar, dan setelah menyembunyikan senyumannya ini, dia mengetuk pintu.

"Pangeran, apakah kau ingin membukakan pintu ini atau tidak?"

Sebagai posisi yang lebih tinggi, sudah sewajarnya Samael mengatakan ini, dan tidak ada yang salah dengan tingkahnya yang arogan!

Pangeran Morrigan di dalam segera berdiri mendengar suara Samael, sebelum akhirnya dia maju dengan senyuman untuk membuka pintu.

Clack..

"Selamat datang Duke, selamat datang! Masuklah, saya akan menyambut Anda."

Samael masuk dengan tenang dengan Pangeran Morrigan sudah menutup pintu.

Samael duduk dengan tenang, tapi matanya melihat sekeliling ruangan dengan sedikit mata menyipit.

Pada akhirnya perhatian dicuri oleh gerakan Pangeran Morrigan yang menuangkan anggur untuk Samael secara pribadi.

Dengan tambahan dia mengatakan, "Tidak perlu takut Duke, tidak ada racun di dalamnya."

Samael sedikit memiringkan kepalanya sambil mencium aroma anggurnya dan berkata sambil merasa lucu, "Pangeran, orang yang mengatakan itu biasanya memang akan meracuni seseorang tahu?"

"Aha? Apakah ini frase penjahat?"

"Bisa dibilang begitu." Samael tertawa kecil, "Tapi pengalaman bertahun-tahun lamanya, aku tahu tidak ada racun di botol ini."

"Begitukah, Duke.... sepertinya Anda benar-benar tahu sangat betul mengenai racun?"

Samael menyesap ringan anggur itu dan mengangguk, "Jujur saja, aku kebal terhadap semua racun. Ini rahasia kita, Pangeran~"

Sudut mata Pangeran Morrigan langsung bercahaya kejam saat mendengar ini, dan pikirannya tidak bisa tidak membantu untuk berpikir....

[Apakah kejadian kemarin memang sengaja direncanakan orang ini...]

[Tidak, dia sengaja berpura-pura teracuni untuk meraup banyak prestise dan perhatian Inggris dengan menggunakan rencana Kakak Pangeranku !!!]

[Orang ini....Apa yang dia rencanakan dengan mengungkapkan ini kepadaku?!]

Sebagai orang pintar, dia memang akan persis memikirkan pemikiran seperti ini, dan itu sudah diduga oleh Samael.

Alasan dia mengatakan itu juga ada alasannya, yaitu untuk membingungkan Pangeran Morrigan di awalnya!

Tapi dia segera mengatakan, "Lupakan masalah itu...Pangeran, bisakah kau memberitahuku masalah tadi pagi?"

"Ah benar! Tunggu sebentar..." Pangeran Morrigan terkejut dan langsung berdiri.

Saat dia berbalik, ada senyuman aneh di wajahnya dimana di tangannya sudah ada sebuah map berwarna hitam.

Dia duduk kembali dengan menyerahkan map itu kepada Samael.

Samael menerima ini, dan segera setelah dia membukanya, ada suatu energy magis yang tertuju langsung ke otaknya!

<Muuu? Kakak, ini hipnotisme! Apakah ada pengguna Kekuatan Super di sisi Morrigan ini?>

May yang muncul langsung mencegat kemampuan ini, lagipula hipnotisme menargetkan saraf dan saraf adalah bagian kekuasaan May!

Samael merasa sedikit marah memikirkan ini, tapi dia menjawab May secara telepati dari otaknya: "Terima kasih sudah mencegahnya meskipun itu tidak banyak berpengaruh padaku...."

"Tetap waspada, tidak...biarkan aku mengikuti alur Morrigan terlebih dahulu."

"Buat mataku kehilangan cahaya May, seolah aku kosong saat ini karena hipnotisme."

<Okeee~~~>

Karena ini, mata Samael segera kehilangan cahayanya dimana hal ini membuat Pangeran Morrigan tertawa terbahak-bahak!

"Berhasil! Hahaha, siapa sangka akan sebegitu mudahnya! Shella, kita berhasil, selanjutnya giliranmu sepenuhnya!"

"Fufufu~ Apakah ini Duke? Tampan, saaaangat tampan, tapi itu saja? Membosankan~"

Gas hitam-ungu muncul dan sosok Shella langsung muncul di udara samping Pangeran Morrigan berada.

Dia menunjukkan senyuman penuh kebanggaan, karena jelas dia sangat berkuasa jika itu laki-laki!

Apakah sama-sama pengguna kekuatan super? Maaf, selama kau laki-laki, kau akan jadi budakku!

Dia mendekati Samael dengan jari-jarinya tertuju ke dagu Samael dan mata ungunya menatap mata biru kosong Samael!.

Tapi saat berikutnya, mata Samael berubah ke warna hitam dan aura mengerikan serta pembunuhan berdarah keluar dari sekujur tubuhnya!

Tangannya langsung terulur ke leher Shella dan senyuman dingin dan mata hitam kosong tak bernyawa itu menatap Shella.

Shella terkejut dengan ini dan di penglihatannya, dia melihat sebuah gerbang mengerikan yang sangat besar berdiri megah dibelakang Samael!

"Ti,dak....Kau, jangan..."

"Heh...Succubus? Meski di Neraka memang ada Succubus....Tapi, kau bukan salah satunya...Tidak ada nafas neraka di tubuhmu, dan kau manusia seutuhnya."

"Ahh, begitu...." Samael tersenyum mengejek pada Shella, "Kau hanya berpura-pura menjadi mereka karena kekuatan supermu bukan?"

Booom!

Mata Shella menunjukkan ketakutan super besar saat pintu gerbang dibelakang Samael terbuka, dan tubuhnya bergerak tak terkendali seolah dia ingin pergi!

"Biarkan, aku pergi! Pergi, aku ingin, pergi !!!—"

"Oke."

Samael melempar Shella langsung ke Pangeran Morrigan yang menangkapnya hingga dia langsung menancap ke dinding dan memuntahkan darah!

Samael membersihkan debu di bajunya dan menatap Pangeran Morrigan dan Shella di sana.

"Perkenalkan, Namaku Samael Duodere. Penguasa Neraka, Inkarnasi Lucifer!"

BOOOOM!

Gerbang Neraka akhirnya terlihat oleh semuanya di ruangan ini, dimana gerbang itu sudah terbuka sepenuhnya untuk memperlihatkan pemandangan Neraka di sisi lainnya!

"Lucifer...Sialan! Bagaimana bisa, kau, bukankah kau...Sial! Sial! Sial!"

Pangeran Morrigan menyingkirkan Shella yang sudah terlihat menjadi idiot karena terlalu banyak melihat Gerbang Neraka disana.

Tapi dia masih berteriak pada Shella, "Shella! Shella! Lindungi aku! Shella !!—"

Sayangnya Shella tidak merespon sampai akhirnya Samael tiba-tiba meraih kerah bajunya dan mengangkatnya ke atas.

"Kuhh..Apa, yang.....Kau lakukan?!"

"Hm? Hanya melaksanakan rencana yang mungkin kau lakukan?"

Samael hanya tersenyum bengkok dan langsung mengulurkan tangannya untuk mengambil walkie talkie dari baju Pangeran Morrigan.

Dengan suara yang persis sama dengan Pangeran Morrigan, dia berteriak, "Lakukan! Cepat tembak !!!!"

Crash...

"Ya, selamat tinggal, Pangeran...." Kata Samael sambil menghancurkan walkie talkie itu: "Selanjutnya hanyalah akting!"

Dengan tangan terbuka lebar, dia berbalik namun kepalanya masih menoleh ke sosok Pangeran Morrigan.

"Akan kupastikan Pangeran Jonathan menerima hasil terbaik atas kematianmu~"

"Tidak! Tidak! Tidaaak! Aku tidak mau mati !!!!"

Sayangnya Samael melihat sebuah cahaya kuning yang sudah menuju kesini dan tertawa terbahak-bahak.

"Hahahahahahaha—"

"Ahhh, kembang api yang indah dimulai dalam 3! 2! 1!—"

BOOOOM....

---------------

Beberapa saat yang lalu...

"Apa? Sepeda motor tercepat?"

Melihat Kapten Zult tercengang, Putri Teresa hanya berteriak lebih keras: "Aku bilang siapkan maka siapkan! Sebelum aku sampai di gerbang, aku ingin itu sudah siap!"

"Jika tidak jabatanmu akan kucopot !!!—"

Kapten Zult langsung menampar wajahnya agar tersadar, memberi hormat militer dan langsung pergi dengan cepat!

Putri Teresa tidak peduli dengan ini karena dia hanya memikirkan satu masalah sejak tahu masalah ini....

"Menteri Sams, kuharap kau tidak seperti yang aku perkirakan!"

Beberapa menit kemudian, Putri Teresa datang ke gerbang dengan sedikit berkeringat.

Melihat sepeda motor besar dan beberapa orang disana, dia langsung menyingkirkan mereka dan menaiki motor besar itu!

"Putri, pakai helmnya!"

Brooom!

Sayangnya Putri Teresa sudah menyalakan mesin motor, dan dengan drive cepat dia melajukan motor itu ugal-ugalan agar dia bisa mengejar Menteri Sams!

"Sialan! Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi kalian semua bersiap di barak masing-masing!"

Kapten Zult jelas sudah siap dan dia sudah menyalakan motornya sendiri untuk menyusul Putri Teresa dibawah tatapan hormat namun bingung bawahannya.

Pada dasarnya, keduanya, tanpa mengenakan helm, sudah melaju ugal-ugalan tanpa mengikuti rambu lalu lintas!

Dua Polisi yang kebetulan sedang menjaga di dalam mobil patroli melihat bahwa speedometer disana melebihi angka yang ditentukan!

"Brengsek! Aku belum selesai makan donat!"

Keduanya terkejut sebelum akhirnya salah satu dari mereka berada di posisi kemudi langsung menginjak gas!

Dengan suara "brumm" yang keras, ketiga hal ini kejar-kejaran di jalanan!

"Dua sepeda motor didepan! Berhenti sekarang juga atau kami akan menembak ban motor kalian !!!–"

Dengan pengeras suara, polisi yang lain mengatakan ini!

Kapten Zult yang mendengar ini tanpa ragu mengambil sesuatu dari bajunya dan menembakkan suar ke udara!

Booom!

"Pergilah! Kami sedang dalam misi Kerajaan!"

Melihat bentuk suar itu dan teriakan keras Kapten Zult, kedua polisi itu membuka mulut lebar-lebar dan akhirnya pengemudi langsung menginjak rem dengan keras!

Mobil berhenti dengan stun di jalanan yang membuat beberapa mobil berhenti mendadak dan beberapa mengalami kecelakaan kecil....

Tapi, apakah keduanya peduli?

Tidak! Mereka sekarang lebih peduli dengan masalah yang mungkin akan terjadi nantinya pada diri mereka sendiri!

"Brengsek! Itu anggota Kerajaan! Kenapa kau menginjak gasnya tadi bodoh!"

"Siapa yang bodoh?! Kau sendiri memperingatkan mereka dan mengatakan ingin menembak anggota Kerajaan?!"

"Kau, kau tahu apa sebutanmu di kantor?!"

"Apa?"

"Polisi bodoh!"

Bang!

Polisi yang ada di sisi pengemudi langsung menembakkan peluru langsung ke samping kepala Polisi lainnya.

Polisi yang hampir terkena itu terkejut dan langsung berteriak, "Apakah kau gila!"

"*Clack*...Ya !!!"

Melihat rekannya sudah mengekang pistolnya, sudut mulut polisi yang lainnya berkedut sangat keras.

Skrip ini salah!

Tapi baik Putri Teresa dan Kapten Zult tidak peduli dan mereka terus mengejar Menteri Sams.

Meski terpaut agak jauh, tapi satelit Inggris masih berfungsi dan GPS berkuasa !!!!

Beberapa menit kemudian, mereka sampai di suatu tempat yang agak tinggi dari wilayah datar tempat bangunan biasanya dibangun!

Disana mereka berlari dan saat itu pula mereka melihat lima tank dan lusinan senjata rudal darat yang sudah siap berdiri berjejer!

Melihat arah lintasan, itu area Istana Kerajaan!

"Menteri Sams !!!—"

Teriakan Putri Teresa mengejutkan Menteri Sams, tapi dia yang sudah menerima perintah dari "Pangeran Morrigan" langsung berteriak!

"Tembak !!!!!!"

"Yes Sir !!!–"

BOOOOOOOOO! BOOOOOM! BOOOOOM! BOOOOOM! BOOOOOM! BOOOOOOOOOOOOOOM !!!!

Putri Teresa: "TIDAAAAAAAAAAK —"

Siguiente capítulo