Rasa simpati Marsel terhadap kehidupan Aldy dan Maureen memang selalu tinggi, karena bagi Marsel, Aldy adalah sahabat sejatinya.
"Pulang sekolah kan? Nanti gue jemput Maureen. Emangnya lo ada urusan apa sih? Biasanya lo bela-belain mentingin Maureen lebih dulu, gak peduli sesibuk apapun hal yang lo lakuin."
"Nanti kapan-kapan gue cerita. Thanks ya."
"Selow, kapanpun lo butuh bantuan gue, hubungin gue aja."
"Oke." balas Aldy singkat yang langsung menutup sambungan ponselnya.
Yusril memasang besi berbentuk silinder di ujung laras senjata api yang sedang ia pegang. Itu adalah silencer, ada yang menyebutnya juga dengan suppressor, alat yang dapat meredam suara tembakan. "Aku masih tak menyangka, kau memutuskan untuk membasmi organisasi Dark Night secepat ini."
"Kita gak punya waktu." balas Aldy yang membelokkan mobilnya keluar dari jalur tol.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com