Eryk membungkukkan tubuhnya penuh hormat, dan dengan sengaja melewati Rainer memberikan sinyal lewat tatapan matanya yang serius. Lalu ke tujuan awalnya ke kamarnya bersiap-siap membereskan baju miliknya yang belum sempat dilakukannya.
Maria tertunduk, napasnya tersengal-sengal seakan habis berlari. Ia menjatuhkan dirinya di kursi saking lemahnya.
Gaea pun memutuskan mengejar Eryk yang pergi tanpa peduli reaksi Maria. Ia menarik tangan pria itu sampai langkah kaki besar itu terhenti karenanya.
"Baby?"
"Kau langsung pergi tanpa penjelasan," kata Gaea jengkel menggembungkan pipinya.
Eryk sebetulnya ingin tertawa melihat ekspresi Gaea bukan menyesal, "Aku sudah mengutarakan apa yang aku maksud, baby."
"Mengenai keberangkatan mu ke Amerika," kata Gaea.
"Oh," Eryk ingat, "maaf kau harus mengetahui dengan cara itu. Kau tahu saat orang terbawa suasana bagaimana."
"Hm ...," Gaea bergumam murung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com