Xiao Bai keluar dari guanya dan melihat cahaya yang menjulang ke langit kemudian menyebar hingga memperlihatkan penghalang transparan yang selama ini mencegah Raja Hantu keluar dari hutan ini. Xiao Bai meraung senang dan terbang menuju tempat masternya berada karena ia merasakan energi yang sangat ia sukai.
oOo
"Astaga kekuatan nona Gia dan master sangat mengerikan ketika berkultivasi ganda," komentar Meifu sambil memegang pilar untuk menyeimbangkan tubuhnya karena tanah bergoncang seperti gempa.
"Mereka bahkan membuat hutan ini berguncang keras akan kekuatan mereka," sahut Banzhou.
"Bagaimana jika aku berkultivasi ganda dengan nona Gia ya?" ucap Zhouming dan membayangkan peningkatan kekuatan yang akan ia dapatkan ketika berkultivasi ganda.
"Kau ingin dibunuh master?" Guangli memberinya tatapan tajam karena berani memikirkan hal tersebut.
"Kau benar juga."Zhouming menangis dalam hati karena memiliki keberanian seperti itu, ia hanya akan mengantarkan nyawanya untuk dibunuh masternya jika ia berani menyentuh nona Gia sedikit saja.
"Kekuatan ini sangat menyeramkan." Meifu memeluk tubuhnya yang menggigil. "Aku tidak tahu kapan ini akan selesai." Ia mendongakkan kepalanya menatap cahaya yang mulai menghancurkan penghalang transparan.
"Kau bodoh! Jangan lepas tanganmu dari pilar!" Banzhou berseru marah karena melihat Meifu tidak memegang pilar sebagai penompang.
"Tetapi aku tidak tahan merasakan kekuatan ini." Memang selain dirinya banyak anggota lain yang tidak bisa menahan kekuatan mengerikan seperti ini, mereka seolah susah bernafas dan menggigil hingga tulang merasakan kekuatan tersebut.
"Tahanlah! Ini akan selesai." Zhouming membantunya dengan memegang lengannya agar bisa berdiri dan menghadapi kekuatan ini bersama.
Guangli melihat keadaan anggotanya yang mirip dengan Meifu yang lemah dan ketakutan karena kekuatan dari kultivasi ganda master dan nona Gia, memang wajar ketika berlatih akan ada residu energi namun energi yang di keluarkan mereka sangat besar hingga membuat semua penghuni hutan terlarang menggigil ketakutan. Ia juga merasakannya walalupun kekuatannya hampir mendekati masternya.
"Ah liat Xiao Bai terbang ke sana." Banzhou berseru keras ketika melihat naga masternya terbang melewati mereka menuju tempat Raja Hantu berada.
oOo
Pria paruh baya itu membuka matanya ketika merasakan kekuatan yang sangat familiar dengan sukunya, ia menatap ke arah selatan dengan pandangan rumit. Ia sudah lama tidak mengecek penghalang yang digunakan untuk menyegel makhluk itu dan dia tidak tahu apakah penghalangnya telah melemah setelah ribuan tahun berlalu.
Sebenarnya ia tidak tahu makhluk apa yang disegel di tempat itu yang terus dipertahankan oleh sukunya selama beberapa generasi hingga menolak untuk naik ke dunia atas, ia hanya tahu bahwa tempat itu menyegel sesuatu yang seharusnya tidak boleh di dunia ini. Ia berharap jika pun makhluk itu bebas maka segel tersembunyi dalam kutukannya akan aktif dan membuatnya patuh pada siapapun yang telah membantunya menghancurkan kutukannya.
oOo
Gia membuka matanya dan melihat keadaan Raja Hantu yang semakin pucat setelah ia berhasil menghancurkan kutukannya, ia meraih tubuhnya yang limbung ke arahnya dan merasakan nadi di pergelangan tangannya yang berdetak lemah seolah akan berhenti kapan saja.
"Kau berhasil," bisik Raja Hantu pelan sambil menyenderkan dagunya ke bahu Gia.
"Kau tidak apa-apa?" Gia menatap khawatir keadaanya yang berbanding terbalik dengannya.
"Aku hanya perlu istirahat." Ia melingkarkan kedua tangannya pada pinggang Gia. "Biarkan aku memelukmu sebentar."
Gia diam tidak bergerak dan kali ini membiarkan memeluknya, ia sangat khawatir karena tubuhnya sangat dingin dan ia ingin berbagi kehangatan dengannya.
"Tubuhmu hangat." Raja Hantu menghirup rambut Gia yang membuatnya kecanduan.
"Jangan kurang ajar!" Ia memperingatinya karena mengambil kesempatan.
"Aku akhirnya terbebas dari kutukan ini." Raja Hantu semakin mengeratkan pelukannya. "Niang aku bebas," bisiknya pelan.
Gia dapat mendengar bisikannya karena ia mengatakannya di dekat telingannya, ia mengerutkan dahinya mendengar kata ibu yang keluar dari mulutnya, ia kira Raja Hantu adalah penyendiri dan tidak memiliki siapapun yang istimewa, ternyata dalam hatinya ia mengingat ibunya, pastinya ibunya adalah orang yang berharga.
oOo
Raja Hantu melepas pelukannya dan kembali ke dirinya sendiri yang bebas dan nakal, ia sungguh tidak tahan menahan sikap aslinya dan ingin menggoda Gia hingga pipinya memerah.
"Istri kamu sangat empuk, aku suka memelukmu." Ia mengatakannya dengan senyum lebar.
Bukkk
Tanpa ampun Gia memukul wajahnya karena seenaknya menggodanya dan mengambil keuntungan darinya. "Kemarin aku mengiramu terlihat keren tetapi kau tetap sama saja ketika dalam bentuk roh."
Dengan memegang wajahnya yang dipukul ia memandang Gia dengan sedih. "Istri jangan memukul suami, ini namanya kekerasan dalam rumah tangga."
"Istri istri aku bahkan tidak tahu namamu dan jangan seenaknya mengklaimku jadi istrimu." Hebat ia papapapa dengannya bahkan tanpa mengetahui namanya dan mereka bisa mengobrol dengan santai.
"Oh ya aku belum memperkenalkan namaku." Raja Hantu seketika mengingat kalau dirinya belum memperkenalkan diri.
"Kalau begitu perkenalkan namaku Huang Xiuhuan, Huang yang berarti Kaisar dan Xiuhuan yang berarti rupawan dan bersemangat, jadi namaku berarti Kaisar tampan yang bersemangat," ujarnya bangga memperkenalkan diri.
"-_-"
Gia ingin muntah mendengar namanya yang sangat narsis, ia menduga nama itu pasti pemberiannya sendiri. Mana ada orang tua yang memberikan nama seperti itu.
"Terserah." Gia mengibaskan tangannya. "Namaku Gia."
"Aku tahu." Ia memang sudah tahu sejak awal ia bukanlah Putri Jialin. "Nah karena kita sudah secara resmi berkenalan maka kita adalah suami istri."
Bukkk
Gia memukul kepalanya keras berharap otaknya menjadi normal, seenaknya saja mengklaim bahwa mereka suami istri, mereka saja tidak pernah menikah dan Gia juga tidak ingin menikah dengan orang gila ini.
"Kenapa kamu memukulku?" Ia memberikan pandangan menyedihkan.
Gia memutar matanya melihat sikap kekanakannya, apakah ada orang dewasa yang bersikap sepertinya sepanjang waktu? Mungkinkah jiwanya terjebak dalam masa kanak-kanaknya dan tidak berkembang?
Wussss
Tiba-tiba Gia merasakan angin kencang menuju arahnya, dengan bantuan energi Qi yang baru saja ia dapat ia bisa merasakan pergerakan apapun di sekitarnya dengan jelas, dan kali ini ia merasakan sesuatu menuju arahnya.
Rawww
Suara raungan tertangkap di telinga Gia dan ia melihat bayangan putih menuju arahnya namun ia merasa tidak menimbulkan ancaman terhadapnya.
Happp
Xiuhuan menangkap makhluk putih itu dan Gia dapat melihatnya dengan jelas, ternyata itu makhluk berbentuk panjang seperti ular namun memiliki tanduk kecil dan kumis panjang serta tubuh berwarna putih, Gia mengenalinya ternyata itu naga.
"Xiao Bai jangan terbang seenaknya! Bagaimana jika kau menabrak istriku," marah Xiuhuan pada naga yang telah ia besarkan selama ini.
Gia hanya memutar matanya mendengar ucapannya.
Rawww Rawww Rawwww
Xiao Bai meraung rendah seolah menanggapi perkataannya dengan pandangan menyesal.
"Oh kau menyukai energi yang dikeluarkannya?" Seolah mengerti ucapannya Xiuhuan bertanya pada Xiao Bai.
Xiao Bai mengangguk dan mengeluarkan raungan lagi.
Gia menatap manusia dan binatang yang tengah berkomunikasi di depannya, ia telah membaca dalam sebuah buku bahwa manusia dapat berkomunikasi dengan binatang jika menjalin kontrak bersama. Namun ia tidak menyangka Xiuhuan mengikat kontrak dengan binatang mitos yang sangat melegenda.
"Baiklah jika kau suka." Xiuhuan melepaskan cengkramannya dan membiarkan Xiao Bai terbang ke arah Gia.
Gia menatap naga yang mengintari tubuhnya dengan senang, ia mengalihkan pandangannya pada Xiuhuan dan tangannya mengelus kepala naga tersebut. "Ini binatang kontrakmu?"
Xiuhuan mengangguk. "Namanya adalah Xiao Bai, aku menemukannya dalam keadaan telur ketika jatuh dari langit."
Mata Gia berkedut ketika mendengar nama naga tersebut, Xiuhuan ternyata sangat buruk memilih nama, hanya karena tubuh Xiao Bai berwarna putih maka ia memberinya nama Xiao Bai.
(Xiao Bai = Putih kecil)
"Kenapa dia sangat senang didekatku?" Biasanya binatang kontrak tidak suka berdekatan dengan manusia kecuali masternya sendiri tetapi Xiao Bai sangat lengket dengannya dan mencari perhatiannya.
"Xiao Bai berkata dia menyukai energi yang kau hasilkan." Selama ini Xiao Bai tumbuh dengan memakan energinya sebab ia tidak menyukai makanan apapun yang tidak mengandung kekuatannya. "Tolong jaga dia dan beri ia makan."
"Bukankah binatang kontrak tidak bisa mengambil kekuatan selain dari masternya? Kenapa ia menyukai kekuatanku."
Xiuhuan mengedikan bahunya. "Aku tidak tahu, mungkin karena dia bukan berasal dari dunia ini."
Gia mengangguk mengerti dan mengalihkan pandangannya pada Xiao Bai yang terus mengganggunya meminta perhatian.
Xiuhuan merasa cemburu melihat interaksi mereka yang sangat dekat dan dia ingin menikmatinya juga. "Jangan hanya Xiao Bai." Ia meraih tubuh Xiao Bai dan melemparkannya. "Aku juga butuh perhatian." Ia memeluknya dan menatap matanya.
Jantung Gia berdebar kencang menatap mata merahnya yang mempesona, ia seolah tersihir dengan keindahan matanya dan tidak menyadari bahwa wajah mereka semakin mendekat dan bibir mereka hampir berciuman.
Wussss
Xiao Bai tiba-tiba berada di tengah mereka dan mengganggu kesempatan Xiuhuan untuk mencium Gia yang telah ia hipnotis dengan matanya.
"XIAO BAI KAU MENGGANGGUKU!!!!!"
-TBC-