webnovel

Chapter 02 - Choi Yerin

Setelah mandi dan siap menggunakan seragamnya, kini Jungkook berkaca sambil menyisir dan merapihkan rambutnya dengan menambahkan sedikit minyak rambut agar pelimis dan basah.

"Ah, mau seperti apapun gayanya, inilah resiko orang tampan. Ya, aku harus menerima ketampanan ini dengan lapang dada. Huhu.. gadis mana coba yang mau menolak ku?" ucapnya konyol sembaring bersiul ria di depan kaca.

Kemudian, tidak lupa Jungkook juga menyemprotkan beberapa kali minyak wangi pada bagian leher dan ketiaknya di balik kemeja seragam yang dikenakannya.

"Haha, aku harus menyemprotkan banyak parfum di bagian ketiak dan leher ku, agar eomma tidak tau kalau aku tidak mencuci dan menggosok seragam yang ku pakai selama tiga hari." Jungkook terkekeh dan memperlihatkan gigi kelincinya di depan cermin.

Saat semuanya siap, tiba-tiba terdengar eomma nya memanggil namanya yang masih berada di ruang makan.

"Jungkookie, kau sudah selesai? Lama sekali berdandannya! Seperti anak gadis saja. Segeralah keluar kamar, dan sarapan sini cepat." teriak eomma nya.

"Ne, eomma. Kookie akan keluar sebentar lagi."

Sesekali ia mengingat apa yang harus ia siapkan lagi sebelum berangkat ke sekolah.

"Buku komik udah, headset udah, buku gambar udah, kinder joy masih ada, botol minum juga udah diisi. Terus, apa lagi ya?"

Ucap Jungkook sembaring matanya melirik-lirik ke atas dan kembali mengingat hal yang kali saja ia lupa.

"Kayanya kookie suka lupa hal satu ini gitu. Tapi, apa ya? Ah, iya.. Buku pelajaran! Waduh, kookie malah gak bawa buku apa-apa ke sekolah, malah bawanya kaya begituan yang tadi. Dasar! kookie.. kookie.. Terus saja pikiranmu bermain! Memangnya, tujuan kau ke sekolah apa sih, Jeon Jungkookie pabo?! " kesalnya.

Dengan segera, Jungkook menyiapkan buku yang akan ia bawa ke sekolah setelah ia hampir melupakannya.

Lalu, Jungkook langsung keluar kamar dan segera sarapan bersama ibunya. Dan setelah sarapan, Jungkook segera berangkat ke sekolah menaiki bus.

(sampai sekolah)

Kegiatan belajar mengajar di sekolah berjalan seperti biasanya. Namun, hari itu Jungkook terlihat bosan saat gurunya menerangkan pelajaran yang ia benci, yaitu bahasa Inggris. Ya, Jungkook sedari Sekolah Dasar hingga sekarang, paling anti pelajaran itu. Ahasil, dia hanya terus membaca komiknya diam-diam yang ia sembunyikan di kolong meja.

Layaknya anak kecil, Jungkook membaca komik sambil tertawa-tawa sendiri tak jelas. Beberapa kali gurunya mendengar satu cekikan suara dari belakang dan menoleh ke arah Jungkook, kemudian dia hanya berpura-pura mencatat lagi. Jika gurunya kembali mencatat materi di papan tulis, Jungkook kembali membaca komik itu lagi.

Begitu saja terus. Sampai pada saat dia tengah serius membaca komik di halaman tengah, Jungkook merasa ponselnya bergetar di saku celananya. Kemudian, ia langsung mengambil ponselnya itu.

"Ah, Park Jimin lagi! Dia sebenarnya mau apa sih? Selalu saja mengganggu waktu bahagiaku." batinnya kesal.

Dilihatnya, Jimin kembali mengirimkan sekiranya 5 video hot lagi yang berdurasi 10 menit kali ini.

Tidak mau pikirannya berubah, akhirnya Jungkook memilih untuk tidak membuka video kiriman dari Jimin tersebut. Jungkook kemudian hampir mematikan ponselnya, namun Jimin tiba-tiba kembali mengirimkan pesan padanya.

"Buka video itu! Jika tidak, ku telepon kau sekarang! Aku tahu kau sekarang tengah mengisi pelajaran bahasa Inggris. Jadi, ponselmu akan berbunyi jika aku telepon sekarang. Dan kau, akan ketahuan membaca komik diam-diam saat guru liar itu menjelaskan. Haha.." ledeknya.

Ah, Jungkook sungguh kesal dibuatnya. Mau tidak mau, akhirnya dia membuka video itu lima-limanya di tengah pelajaran bahasa Inggris berlangsung. Jungkook menontonnya, secara sembunyi-sembunyi.

Kemudian, ia mematikan volume video itu dan hanya menonton gambarnya.

"Aahhh..., sshhhh...., hhmmm...,"

Sambil menonton video itu dengan amat serius, Jungkook kemudian membaca judul dari video tersebut.

"Apaan tuh, bacanya? F..,lat do..,ggy st..., le. Apaan sih, tuh? kookie gak ngerti." ucap Jungkook yang mengecanya terbata-bata.

(karena pake bahasa Inggris) :p

"Aakhh... sshhh..., sakhitt..., eughh..,"

"Sshhh... Aahhh..., hhmph..."

" Teruss.. sayanghh.., aahhh...."

Jungkook menelan saliva nya, dan mencoba untuk menahan diri. Karena dia tahu sekarang tengah belajar. Sesekali ia memegang buah penisnya karena mulai terangsang.

"Shit! Park Jimin.., lihat saja kau nanti! Ah.. sial, aku malah terangsang sekarang. Bagaimana ini? Apakah aku izin ke toilet dulu supaya aku bisa puas menonton ini sampai habis?" Jungkook terkekeh dalam batin yang tubuhnya kini sudah berkeringat dingin menahan nafsunya sendiri.

Kemudian, Jungkook tidak menghiraukan itu. Dia kembali menyaksikan video itu sembaring mencoba menahan dirinya.

"Sshhh, aahh..." tanpa ia sadari, suara desahan pun keluar.

Menandakan Jungkook tidak tahan lagi dengan kiriman video sialan dari temannya, Park Jimin itu.

"Tahan kookie, tahan..." seru Jungkook sembaring kembali menelan saliva nya.

Melihat video itu yang makin menjadi-jadi, Jungkook akhirnya menyerah dan kali ini dia mengaku sudah tumbuh dewasa layaknya sama seperti seorang namja normal pada umumnya.

"Sshhh, aaahhh..., Shit! aku tidak tahan." seru Jungkook yang belum merasa puas menonton video itu.

Namun, saat tengah keasyikan menonton, tiba-tiba Yerin menghampiri Jungkook dan kemudian langsung duduk di sampingnya.

"Jungkookie? Kamu nonton apa?" tanya Yerin penasaran.

Karena sangking terkejutnya, ponsel Jungkook langsung terlempar ke bawah dan kemudian Jungkook pun segera mengatur ekspresinya.

"Huh? Choi Yerin?" Jungkook membulatkan matanya saat Yerin tiba-tiba menghampirinya begitu saja, saat dalam keadaan dirinya tengah menonton video terlarang itu.

"Kamu ngapain?" tanya Yerin penasaran.

Jungkook hanya menelan saliva nya kembali, tanpa bicara apapun.

"Aku lagi gak ngapa-ngapain, kok."

Yerin tiba-tiba melihat gerak-gerik aneh Jungkook dari atas hingga bawah karena penasaran.

"Itu, kenapa tangannya memegangi 'punyamu' terus?" tanya Yerin yang semakin bingung.

Jleb! Jungkook hanya terdiam dan langsung melepaskan tangannya dari benda itu.

"Shit! Yerin ngeliat itu, lagi! Gimana nih? Kookie harus bilang apa sama dia?" ucap Jungkook dalam batin yang kini tengah gugup dan salah tingkah pada Yerin.

"Oh, itu.. tadi kookie habis berantem, terus ketendang 'ini nya.' Jadi, sampai sekarang masih sakit." jawab Jungkook berbohong.

Yerin hanya mengerenyitkan dahinya.

"Ah, begitu ya? Maaf ya, aku gak paham kalo urusan itu. Tapi, itu ponsel kamu jatuh gak diambil?" sahut Yerin.

Jungkook baru sadar kalau ponselnya pun juga ikut terlempar karena sangking kagetnya ketika Yerin menghampirinya. Kemudian, Jungkook segera mengambil ponselnya di kolong bawah kursi tempat duduknya.

"Coba cek dulu, masih nyala gak?" tanya Yerin.

Dengan segera, Jungkook langsung mengecek apakah ponselnya masih baik atau mati.

"Ah, Andwaeeee... ini sedikit retak dibagian sisi kanan layarnya." seru Jungkook.

"Lagian, kamu sih! Masa, aku dateng aja tiba-tiba bisa kaget begitu? Memangnya kamu tadi nonton apa sih, sampe gugup begitu?" Yerin kini seperti mengintegrasinya karena penasaran.

"Ah, aniya. Bukan apa-apa kok. Cuma nonton film biasa aja." jawab Jungkook berbohong.

"Hm, begitu ya? Terus, kamu memangnya sudah paham yang dijelasin Bang Shi-Hyuk sonsaengnim tadi? Kita diberi pertanyaan loh.." seru Yerin sembaring menunjukkan beberapa soal di papan tulis.

"Oh ya? Kok, aku baru sadar ya? Hehe.." Jungkook terkekeh konyol.

"Ihs, kamu gimana sih kookie? Ya udah deh, sini! Kamu ngerjain soalnya bareng aku aja. Biar kamu sekalian belajar." sahut Yerin dan kemudian menggeser posisi tubuhnya sedikit berdekatan dengan Jungkook.

Deg! Jantung Jungkook tiba-tiba berdebar tak normal. Selama ini dia tidak pernah punya nyali untuk mendekati Yerin duluan. Namun, sekarang tiba-tiba Yerin malah mendekati dirinya lebih dulu. Memang sih, selama ini Jungkook tidak pernah menegur Yerin terlebih dahulu karena malu dan salah tingkah dengannya. Padahal, sedari dulu Jungkook naksir Yerin sejak duduk di kelas satu.

Tapi, bagaimana Jungkook bisa menyatakan cintanya. Sekedar menegur duluan saja, ia merasa seperti layaknya namja paling payah sejagad raya. Jimin pun selalu mengejek dengan sikapnya yang sungguh pemalu begitu. Namun, Jungkook juga selalu membalas ejekan sahabatnya itu dengan begini.

"Ah, bukannya aku yang pemalu. Tapi, kau saja yang jadi namja terlalu berani! Selalu membawa dan meniduri banyak gadis ke apartemenmu. Haha.. maaf saja, aku tidak mau jadi namja murahan sepertimu. Aku ini namja yang baik, tuh."

Tiba-tiba Yerin menyadarkan lamunan Jungkook sesaat.

"Jungkookie? Gwaenchana?" ucap Yerin.

"Ah, aku tidak apa-apa Choi Yerin. Aku hanya sedikit mencoba memahami materi itu." sahut Jungkook berbohong sembaring menunjuk ke arah beberapa materi yang sudah tertera di papan tulis.

"Hhmm baiklah, ayo kita mengerjakan soal ini bersama." seru Yerin.

Dalam hati Jungkook pun muncul rasa bahagia sekaligus berbebar. Ini pertama kalinya ia mengerjakan tugas bersama dengan yeoja pujaan hatinya selama ini. Ada segores senyuman yang terlihat di bibir Jungkook, dan juga ia merasa selalu salah tingkah saat di sisi Yerin. Ah, pokoknya Yerin terus membuat Jungkook melayang setiap hari dengan tindakan manis padanya.

🎶 waiting for you Anpanman.., 🎶

🎶 waiting for you Anpanman.., 🎶

Tiba-tiba bel berbunyi yang menandakan pelajaran telah berakhir. Dengan segera, semua murid bergegas keluar kelas untuk makan siang. Jungkook langsung merapihkan buku-buku pelajarannya dan hendak bangkit meninggalkan kelas. Namun, tiba-tiba Yerin mencegah Jungkook untuk pergi.

"Kau mau ke kantin ya?" tanya Yerin yang tiba-tiba menggenggam tangan Jungkook.

"Iya, memangnya kenapa?"

"Bareng sama Yerin, ya? Yerin hari ini mau makan bareng kookie. Boleh, kan? Pliss.." pinta Yerin sambil memanyunkan bibirnya, dan tanpa sadar ia juga memperlihatkan aegyo nya pada Jungkook.

"Shit! Kalau Yerin imut begini, mana bisa ku tolak ajakannya?" batin Jungkook.

"Ya? kookie mau kan, makan bareng Yerin? Hhmm?" Yerin masih mengedip-ngedipkan matanya dan bertingkah imut.

"Baiklah, ayo kita makan bersama." sahut Jungkook sembaring tersenyum menatap Yerin dan berusaha bersikap tenang, walaupun jantungnya sedang berdegup sangat keras.

(Sampai di kantin)

Mereka akhirnya duduk satu meja dengan menu makan siang yang terlihat sama pula. Jungkook pun heran, kenapa Yerin malah memesan menu makanan kesukaan Jungkook? Padahal, belum tentu Yerin juga menyukainya.

"Apakah ada yang aneh dengan makananku?" tanya Yerin tiba-tiba yang menyadarkan lamunan Jungkook seketika.

"Ah, tidak. Hanya saja aku heran, kenapa kamu memesan menu makanan yang sama sepertiku? Apakah kamu menyukai semua itu?" sahut Jungkook.

"Aku juga belum tahu. Tapi, aku akan berusaha menyukai semua jenis makanan yang kamu sukai. Agar dari sana aku bisa belajar memasak semua makanan kesukaanmu." ucap Yerin.

"Kenapa kamu harus belajar memasak makanan kesukaanku?"

"Karena, nanti jika misalnya.. aku bersuami denganmu, kan aku harus bisa membuatkan makanan kesukaanmu setiap harinya." jawab Yerin kini tersipu malu dan pandangannya hanya mengarah ke bawah.

Ah, Jungkook kembali dibuatnya merasa malu. Entah, sekarang pipinya sudah memerah atau bahkan malah keunguan? Yang jelas, Yerin selalu membuatnya seperti ini dengan tingkah imut dan agresifnya.

"Kookie, ayo kita makan! Kenapa kamu malah melamun? Sakit kah?" ucap Yerin.

"Ah, andwae. Aku baik-baik saja kok. Ayo, makan."

Kemudian, Jungkook dan Yerin segera menyantap makan siang bersama yang diselimuti perasaan yang indah dan berdebar masing-masing dari mereka.

"Jungkookie, apakah kamu tahu bahwa sebenarnya aku menyukaimu sejak lama?" ucap Yerin tiba-tiba.

"Uhukh!" Jungkook langsung tersedak setelah Yerin berbicara begitu padanya.

.

.

.

.

.

.

.

~ to be continued ~

Siguiente capítulo