Tidak tahu apakah karena mata Yin Shaolong yang terlalu berapi-api, Xiang Tianlai merasakan gerakan Yin Shaolong dan perlahan membuka matanya. Setelah melirik Yin Shaolong dengan ringan, Xiang Tianlai menutup matanya kembali.
Senyum di wajah Yin Shaolong terlihat sedikit lebih dalam. Ia mengalihkan pandangannya ke arah Su Mohan, kemudian mengangkat alisnya dan berkata dengan sedikit penyesalan, "Aku sudah berbalik dan berjalan sejauh tiga meter penuh, tetapi aku tidak menyangka kamu masih tidak menembakkan pelurunya. Sepertinya adik ketiga masih belum cukup tegas. Bagaimana jika kamu membiarkan kakakmu ini mengajarimu dengan baik."
'Dor—! Dor—!'
Pada saat yang sama, ketika Yin Shaolong berbicara, dua suara tembakan terdengar berturut-turut. Setelah itu Yin Shaolong perlahan menurunkan pistol perak yang tadi ia angkat. Gumpalan asap mesiu dari moncong pistol serta dua balistik yang tersisa di udara menjadi saksi kekejaman pria itu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com