Akibatnya, adegan-adegan dalam mimpi buruk Ye Fei muncul kembali. Sorot mata Su Mohan berubah lagi ketika Ye Fei menatapnya. Ye Fei mau tak mau mengingat mimpi buruk yang membuatnya ingin terjaga malam ini.
Su Mohan memegang segelas air dan menyerahkannya kepada Ye Fei. Tetapi sebelum ia bisa mendekati Ye Fei, Ye Fei berkata dengan dingin, "Jangan sentuh aku."
Cangkir di tangan Su Mohan bergetar. Air hangat di dalam gelas banyak yang tumpah. Ia menatap wanita di depannya dengan tatapan penuh rasa sakit.
Ye Fei memalingkan muka dari makanan yang mengepul di atas meja, tetapi perutnya tidak bisa menahan erangan.
Ia sangat lapar.
Benar-benar lapar.
Rasa lapar semacam itu membuat Ye Fei bahkan ingin menelan lidahnya.
"Jika kamu tidak ingin minum air, maka makan lah buburnya dulu." Su Mohan memaksakan senyum di wajahnya dan berbicara lagi.
Melihat Su Mohan, mata Ye Fei terasa perih.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com