"Sudah Nur, jangan membahas masalah itu lagi. Lihat wajah suamiku jadi merah kan? kamu telah membuat suamiku malu Nur." ucap Fazrani sambil melihat wajah Allam yang sudah memerah.
Allam tidak tahu harus bicara apa lagi, hatinya benar-benar tidak bisa menahan semua pertanyaan yang ada di hatinya. Ingatan dan pikirannya masih tertuju pada foto yang dilihatnya.
"Dek Fazrani, bisa kita pulang sekarang? aku masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan." ucap Allam berusaha bicara dengan suara tenang.
"Hem... baiklah Mas, kita pulang sekarang." ucap Fazrani sangat paham dengan sikap Allam yang tidak bisa bicara banyak di hadapan orang-orang.
"Mas Hafiz, Nur...kita pulang dulu. Kalian harus tahu, suamiku kalau di rumah tidak bisa diam. Selalu saja ada pekerjaan, suamiku termasuk suami idaman." ucap Fazrani memuji Allam di hadapan Nur dan Hafiz.
"Aku percaya Zra, aku sudah bisa melihatnya. Kamu beruntung punya suami seperti Allam yang sangat sayang padamu." ucap Nur dengan jujur.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com