webnovel

Ulang Tahun Perusahaan (3)

Chloe masih bersembunyi di belakang punggung suaminya, ketika kakek Margono menghampiri mereka dan menarik telinganya. "berandal....apa lagi yang kamu lakukan sampai kamu bersembunyi kayak tikus di punggung suamimu ?"

Chloe meringis, mengusap telinganya yang merah dan sakit, lalu melongokkan kepalanya dari balik punggung suaminya "Nyonya Margono yang cantik dan baik hati" Chloe mulai merayu lagi "itu bukan ide saya, anda tahu hobi kakek tua ini dengan baik, dialah yang memaksa saya, jadi jangan libatkan anak miskin dan yatim ini, oke ?" Chloe berusaha menggunakan semua cara untuk meluluhkan neneknya, kalau tidak dia akan menderita.

"hah...apanya yang memaksa ? siapa memaksa siapa ? kalian membicarakan apa ? kenapa tiba-tiba aku yang di salahkan ?" tanya kakek Margono bingung

"kakek tua, tunggu nanti aku akan berurusan denganmu di rumah, sekarang aku mau tahu berapa banyak taruhan yang kalian buat, anak nakal...sebaiknya kamu jawab dengan jujur" ancam nenek Margono

"cuma 10 juta tidak lebih" jawab Chloe sambil melirik kakek Margono.

"yakin tidak ada yang lain ?" kejar nenek Margono.

Chloe mengangguk meyakinkan.

"serahkan dompetmu"

Chloe menatap tas di tangannya ragu-ragu. 'hmm...tadi Ny. Suri menyeretnya meninggalkan toko tanpa memberinya kesempatan untuk berganti baju apa lagi membawa dompetnya, jadi seharusnya dompetnya masih tergeletak dengan aman di lockernya', tapi sebuah suara menghancurkan harapannya.

"nenek, ini dompet milik Chloe" Stefan tiba-tiba muncul dan menyerahkan dompet Chloe pada nenek Margono

"tidak !!!!!!" ratap Chloe

Nenek Margono menyeringai dan menerima dompet yang di sodorkan Stefan, beliau mengambil lima kartu ATM dan empat kartu kredit gold dan satu kartu kredit platinum, dan memasukkannya ke dalam tas tangannya, "untuk sementara nenek akan menahan ini, kamu bisa mengambilnya kembali saat nenek kembali ke bali"

"kapan nenek kembali ke bali ?" tanya Chloe cepat.

"nenek belum memikirkannya, mungkin beberapa bulan lagi" jawab nenek Margono, lalu beliau berjalan ke arah kakek Margono "pak tua ayo kita pulang, ada sesuatu yang harus kita bereskan"

Kakek Margono melirik Chloe meminta pertolongan, dia akan berkarat kalau nenek Margono memaksanya untuk merajut.

Chloe mengangkat kedua bahunya sebagai tanda pasrah.

Sepeninggal pasangan tua itu Chloe berbalik dan melotot pada Stefan "itu salahmu, kenapa kamu membawa dompetku, seharusnya biarkan saja itu di dalam locker, hah....sekarang aku menjadi orang paling miskin di dunia, bagaimana aku hidup selanjutnya, aku tidak punya sepeser pun uang bahkan untuk membeli tusuk gigi aku tidak punya, bagaimana aku makan besok dan besok dan besoknya lagi"

"jangan berlagak miskin !" balas Stefan. "kamu masih punya pohon uang untuk kelangsungan hidupmu"

Chloe menoleh menatap suaminya dan menatapnya jijik, lalu Chloe menatap Ny. Suri dengan binar-binar di matanya "Ny. Suri bolehkah saya tinggal....."

"dalam mimpimu" Chloe belum menyelesaikan kata-katanya tapi Marco sudah memotongnya, meraih pundaknya dan memeluknya erat.

"Stefan aku akan bekerja untukmu..." Chloe beralih lagi pada Stefan

"tidak ! aku masih sayang nyawaku, aku bahkan belum menikah....sudah terima saja kenyataan" elak Stefan

"lihat ! kalian langsung membuangku begitu aku menjadi miskin" sesal Chloe.

"jangan kuatir, aku memungutmu dan akan memeliharamu, kamu cukup membayar dengan tubuhmu" kata Marco dengan senyum ambigu di bibirnya.

Wajah Chloe memerah, lalu dia menendang suaminya dan berteriak "omes" dan pergi meninggalkannya.

Marco segera menyusulnya, tentu dia tidak akan memberi kesempatan pada pria lain untuk melirik istrinya.

Natasya masih berdiri di tempatnya bengong, dia mencoba mencerna semua yang di lihat. Apa yang terjadi sebenarnya ? bukankah seharusnya setelah dia menunjukkan video Ny. Margono akan menamparnya Chloe karna berselingkuh dengan suaminya, lalu Ny. Suri akan memcacinya sebagai perempuan murahan, dan Marco memutuskan hubungan dengannya dan membuangnya seperti yang biasa terjadi di sinetron-sinetron yang di tayangkan di layar kaca. Tapi...kenapa jadi begini, siap sebenarnya gadis licik itu...apa hubungannya tadi dengan Marco ? tuan Margono menyebut Marco sebagai suami Chloe ?. Natasya sakit keplaa memikirkannya, dan dia mendekati Ny. Suri untuk mengklarifikasi

"en...ibu presdir apa hubungan Chloe dengan pak Marco ?" tanyanya langsung ke intinya.

"hubungan mereka ?" Ny. Suri mengangkat sebelah alisnya, Natasya mengangguk mengiyakan pertanyaannya "mereka suami istri"

Deng....apa ??????? suami istri, bukannya mereka masih pacaran dan Ny. Suri tidak setuju dengan hubungan mereka, itu sebabnya tempo hari Ny. Suri dan Marco bertengkar di lobi hotel ?

"en...apa Chloe tidak terlalu muda untuk menjadi istri pak Marco ? dia tampak masih seumur anak kuliahan ?" tanya Natasya ragu

Ny. Suri tersenyum senang "matamu memang jeli, anak itu terlihat cukup muda dari usianya, tapi jangan kuatir dia cukup umur untuk menjadi seorang istri"

"eh...."jawaban Ny. Suri jelas tidak sesuai yang dia bayangkan selama ini "lalu apa hubungan Chloe dengan tuan dan Ny. Margono ?"

"oh....mereka kakek dan nenek Chloe"

Damn.....kakek dan nenek ?

Oh God...Natasya menggigit bibirnya, bukankah apa yang di lakukan tadi justru mempermalukan dirinya sendiri ? kenapa dia tidak menyelidiki dulu dengan benar hubungan mereka ? tunggu bukankah seharusnya tadi pak Marco menjelaskan padanya setelah melihat video itu, tapi dia justru mendorongnya untuk membuatnya mempermalukan diri, aku...aku....di jebak.

Dengan wajah pucat Natasya akhirnya melangkah pergi, dia terlalu syok dengan fakta yang dia hadapi.

💞💞💞💞💞

Chloe pergi ke meja prasmanan dan menumpuk semua makanan di piring, Marco mengikutinya dan membantunya memasukkan semua makanan ke dalam piring.

"kamu ambil piring sendiri, jangan merebut makananku" protes Chloe saat melihat suaminya tidak memegang piring.

"memang kamu bisa menghabiskan semua itu ?" tanya Marco menunjuk piring di tangan istrinya

Chloe menatapi piringnya yang menggunung "kalau tidak habis aku bisa membungkusnya dan membawanya pulang untuk sarapan besok" jawab Chloe polos

Bibir Marco berkedut mendengar jawaban istrinya "tidak perlu membungkusnya, rasanya akan berubah kalau sudah tidak segar, sini biarkan aku membantumu" Marco menusuk sepotong daging di piring istrinya dan memasukkannya kedalam mulutnya tanpa perasaan jijik sama sekali.

"aku sudah meludahinya tadi, apa kamu yakin masih mau memakannya ?" tanya Chloe provokatif.

Marco hampir tersedak daging di mulutnya, lalu dia menatap mata istrinya "kita bahkan sudah sering berciuman dan bertukar air liur, apa lagi yang membuatku jijik ?" Marco melihat istrinya kehabisan kata-kata "atau kamu mau kita saling menyuap makanan dengan mulut ?" tanya Marco sambil mencondongkan kepalanya.

"jangan harap kamu bisa melakukannya di sini" protes Chloe sambil memundurkan kepalanya

"tidak boleh di sini, berarti di rumah boleh ?" seringai Marco.

"Marco, apa kamu pernah berpikir bahwa kamu seorang pria mesum yang menyebalkan ?" wajah Chloe memerah lagi.

"pernah ! sejak aku menikah denganmu" jawab Marco jujur, Marco menusuk daging dan memasukkannya ke mulut istrinya "sudah cepat makan, biar kita bisa cepat pulang untuk membakar kalori"

"Marco..." Chloe mengulurkan tangan kanan untuk mendorong suaminya, tapi Marco menangkapnya dan meletakkannya di piring.

"pegang piringnya dengan benar, aku akan menyuapimu" Protes Chloe langsung di bungkam oleh makanan lain yang di kirim ke mulutnya.

"Marco..."

Putri Dewi artis cantik yang di undang perusahaan datang menghampiri pasangan yang sedang makan itu.

"hai....Put.....bagaimana kamu bisa ada di sini ?" tanya Marco

Chloe menatap suaminya, 'apa maksud pertanyaannya ?'

Putri Dewi tersenyum dengan anggun, lalu berkata dengan wajah kecewa "apa kamu masih marah, karna aku memutuskan hubungan kita ?"

Marco menjawab dengan mode wajah batunya "tidak !"

"lalu kenapa kamu pura-pura tidak melihatku, kamu tadi duduk di bangku depan tidak mungkin tidak melihatku tampil" gerutu Putri Dewi dengan manja

"kamu tampil ? aku sungguh tidak melihatmu" Marco masih ngotot dengan kata-katanya.

Chloe mengamati pertukaran percakapan mereka dengan penuh minat, sepertinya akan ada drama pikirnya makin tertarik.

Putri Dewi mengibaskan tangannya "ah sudahlah, itu sudah menjadi kebiasaanmu mengabaikan orang yang kamu benci" lalu Putri dewi menatap Chloe "siapa gadis cantik ini, kamu tidak memperkenalkannya padaku ?"

Dengan ramah Chloe mengulurkan tangannya "Chloe" katanya memperkenalkan diri

"istriku"tambah Marco.

"eh.....aku tidak salah dengar kan ?" Putri Dewi menatap Marco tidak percaya

"tidak, lihat !" Marco mengangkat tangan istrinya dan memamerkan cincin kawin polos yang melingkari jari istrinya, lalu dia juga mengangkat tangannya menunjukkan cincin di jarinya.

"tapi, tidak ada kabar kamu menikah" Putri Dewi masih tidak percaya.

"nanti saat kami mengadakan resepsi, kami akan mengundangmu, dan jangan lupa memberi kami amplop yang tebal, karna istriku sangat suka uang" Chloe memelototi suaminya tanda protes, Marco menanggapi pelototan istrinya dengan senyum memanjakan.

Putri Dewi menyaksikan interaksi keduanya dengan mata berkedip-kedip, seakan ingin memastikan apa yang di lihat dan di dengarnya itu bukan mimpi.

Tapi di benar-benar melihat Marco menatap seorang wanita dengan mata lembut memanjakan, ini pertama kalinya. Dulu dia memutuskan hubungannya dengan Marco yang baru berjalan dua minggu karna dia merasa Marco terlalu acuh padanya, dia tidak romantis, tidak pernah menggandeng tangannya, tidak pernah menelponnya lebih dulu, tidak pernah menatapnya dengan lembut. Dan tidak pernah menatap demikian pada wanita manapun, tapi sekarang.....aaaahhh...

yes !!!! bisa up lagi, thanks supportnya (@_@)

Nilam_Kurniawati_6896creators' thoughts
Siguiente capítulo