Meta melirik tangan Soleh yang sudah mulai merayap ke perutnya. Membuat Meta sudah ingin menghajar laki-laki jelek itu. Untuk kemudian dari luar muncul Aidan, sambil membawa kayu. Bahkan dengan cepat kayunya dibuang, dia berlari sekuat tenaga dan mendekat pada Meta.
"Eh Mbak Meta!" sapa Aidan yang lebih seperti ke teriakan. Tapi, dia langsung dihadang oleh salah satu orang-orangnya Soleh. "Eh Pak Soleh apa kabar Pak? Baik Pak? Atau kurang baik Pak? Sekaramg kabar penginapan—"
"Berhenti berceloteh kalau tidak aku akan menyumpal mulutmu dengan cabe di kebunku, Aidan!" sentak Soleh. Aidan langsung terdiam, matanya memandang tangan Soleh yang sudah kurang ajar. Dia tidak mau kalau sampai Meta diapa-apakan. Apakah dia perlu berteriak dengan sekuat tenaga biar semua penghuni penginapan tahu kalau Meta sedang dalam bahaya sekarang?
"Pak Soleh, Mbak Meta itu sudah—"
"Saya sudah tahu!"
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com