webnovel

BAB 332

Setelah perjalanan kami yang cukup jauh, akhirnya kami sampai di Purwokerto. Kami disambut oleh para abdi, Wangi, Setya, dan juga Pandu. Padahal aku ini ke Jakarta ndhak membawa apa-apa, kok ya bisa mereka menjemputku layaknya aku telah berpergian jauh dan membawa oleh-oleh saja. jadi sungkan, kenapa tadi ndhak aku belikan oleh-oleh, ya.

"Mana oleh-olehnya?" todong Setya. Aku hanya mengsem. Sudah kuduga, pasti manusia ndhak jelas ini minta oleh-oleh. Dasar, dia. "Iya, toh, tidak dibelikan oleh-oleh? Dia pergi ke kota Jakarta. Tapi tidak membelikan kita oleh-oleh, Juragan kita ini benar-benar perhitungan sekali!" sindir Setya lagi.

Aku langsung mondorong tubuhnya menjauh dariku kemudian aku memilih masuk ke dalam rumah. Memangnya dia pikir, kami pergi rekreasi apa, toh, pakai bawa oleh-oleh segala. Lagian juga, rumah dia itu Jakarta. Kok ya mau minta oleh-oleh itu lho oleh-oleh apa.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo