Setelah sarapan keduanya berangkat kerja bersama Ares mengemudikan kendaraannya dwngan santai di jalanan yang cukup jarang karena waktu menunjukkan pukul 7.00 pagi hari yang cerah.
Setelah beberapa saat perjalanan mereka terhenti karena sudah sampai di gedung kantor tempar Kanaya bekerja, kanaya pun turun dari mobilnya dan di ikuti Ares .
"Nanti aku jemput jangan pulang dulu atau telp aku kalau sudah pulang yan sayang?!" Ares mengingatkan Kanaya.
"Hehem... akan aku beri kabar padamu nanti" ucap kanaya dengan senyum manisnya di depan suaminya.
Memandang senyum manisnya Ares jadi mati kutu, ingin sekali Ares mengurung kanaya di kamar saja, senyumnya itu saja membuat reaksi berlebihan pada tubuh atletisnya apa lagi dengan hal yang lain.
"Jangan pernah tersenyum seperti itu di hadapan laki laki lain ingat itu" Kemudian Ares mencium bibirnya dengan lembut.
"Hai... kanaya elo sudah baikan?" tanya seorng pria yang bekerja di kantor yang sama dengan kanaya dengan tersenyum sumringah melihat kanaya.
"Oh hai....!" Jawab kanaya tanpa basa basi dia melihat ke arah suaminya yang telah berubah ekspresinya menjadi marah.
Kanaya juga tidak terlalu suka dengan pria yang menyapanya itu, dia selalu di ganggunya membuat kanaya merasa ngeri dan jijik.
"Siapa laki laki itu? aku harap kamu menjahuinya jika tidak aku akan habisi pria tersebut dengan tangan ku sendiri, dari tatapannya dia menaruh hati kepadamudan dia tampak berbahaya?" Ares bertanya dan memperingatkan kanaya.
"Baiklah suamiku aku masuk dulu bentar lagi jam kerjaku sudah saatnya masuk " Kanaya berkata sebelum pergi masuk kedalam kantornya.
"Hemmm jika sesuatu terjadi segera telpon aku" Ares mengingatkan dan membrrikan ciuman singkat pada Kanaya.
"Bay..." Kanaya melambaikan tangannya dengan senyum bahagianya setelah itu dia masuk kedalam gedung.
Setelah Kanaya tidak terlihat Ares pergi meninggalkan gedung tempat Kanaya bekerja menuju gedung kantornya.
Ares sedang berfikir bagai man jika Kanaya bekerja di kantornya saja agar dia tidak kahwatir dengan Kanaya karena pria yang di lihatnya tadi seperti memiliki niat jahat kepada Kanaya.
"Aku akan membicarakan hal ini dwngan nya nanti" Ares menggumam sendiri.
Ares telah sampai di parkiran basemen kantornya tidak butuh waktu lama dari kantor Kanaya hanya butuh waktu 10 menit untuk sampai.
Ares memasuki gedung dengan wajah tampanya seperti biasa banyak kariawan yang tidak tahan dengan ketampannya namun Ares tak ambil pusing makannya dia selalu pasang wajah dingin.
Di kantor Kanaya beberapa teman dekat Kanaya mengerubungi tempatnya bekerja untuk mengganggu Kanaya dengan banyak pertanyaan seputar pernikahannya yang terbilang mendadak itu, apa lagi dengan seorang miliarder muda yang tampan dan hot itu.
" Hai .. Kanaya bagai mana kabarmu selama 3 hari cuti menikah, pasti hot kan?" tanya Sarah.
" Kenapa sih kamu main rahasiaan sama kami? kamu pasti berpikir bahwa kami akan merebutnya darimu kan?" Nathalia ikut menyambung.
" Kalian ini ngomong apa sih emang aku nggak pernah bilang karena jodohku baru ditemukan beberapa minggu yang lalu, kami juga nggak pacaran jadi bagaimana aku bisa cerita pada kalian, heh!" Kanaya berkata jujur.
" Iya.. iya kami tahu se enggaknya kamu perkenalkan dia pada kami beberapa hari sebelum kalian menikah sehingga kami tidak shock" Sarah berkata panjang.
Sedangkan di suatu tempat di dekat tempat Kanaya bersama teman temannya berceloteh seseorang sedang mengawasinya dan menyimak setiap perkataan mereka.
"Katakan pada kami bagai mana malam pertamamu?" Nathalia bertanya dengan menggebu ingin mendengar cerita dari Kanaya yang polos.
"Saat pertama kali benar benar sakit, tapi selanjutnya begitu.....kalian kan tahu sendiri bagai mana aku bisa bercerita" Kanaya sengaja menggantung ceritanya sehingga kedua temanya itu penasaran dan kecewa.
"Ayo lah Kanaya cerita ya.. ya... paling tidak bagai mana suamimu apakah dia hebat diranjang? berapa ronde pertama kali kalian lakukan?" tanya sarah dengan menaik turunkan alis matanya.
"Emmm...tentu saja dia sangat kuat dan....kita kembali bekerja nanti saja lanjut ceritanya" lagi lagi Kanaya menggantung ceritanya membuat kedua temannya gemas melihatnya.
Akhirnya kedua temanya mengalah dan kembali ke tempatnya masing masing "janji kamu akan kami tagih saat istirahat nanti" Nathalia mengancam dengan canda.
Sedang yang mengawasi mengepalkan tangannya karena hatinya teriris iris mendengar cerita malam pertama Kanaya, padahal dia menginginkan tubuh Kanaya hanya untuknya.
Pria itu benar benar ter obsesi pada Kanaya bahkan di apartemen tempat dia tinggal, penuh terpajang foto Kanaya dari setiap sudut yang dia ambil secara diam diam, di dinding setiap ruangan hingga tidak ada tempat yang kosong di sana.
Sungguh jika kalian melihatnya pasti mengganggapnya orang gila, pasti kalian bertanya tanya siapa sih nama laki laki itu?
Aku sudah temukan nama yang cocok untunya yaitu Jhon Cero dia pria keturunan indo belanda yang sudah bekerja di perusahaan tempat Kanaya bekerja sekitar 5 tahun.
Sedangkan Kanaya baru bekerja 3 tahun di sana, dan saat kanaya baru bekerja di sana sebagai juniornya dia berusaha dekat namun Kanaya sebisa mungkin menjauhinnya namun tidak terlalu mencolok.
Jam istirahat Kanaya dan dua temannya itu pergi ke kantin di lantai dasar tempat mereka bekerja, dan memesan beberapa makanan untuk mereka.
"Sekarang lanjut cerita lo yang tadi, jangan sampai lo buat kami penasaran lagi ya? jika tidak gua bakalan tanya sama laki loe!" ucapan Sarah semakin nggak karuan hanya karena penasaran.
"Eloe itu selalu saja tidak sabaran deh, baiklah apa yang pingin kalian tahu?" Tanya Kanaya kepada kedua temannya.
Kemudian keduanya menyimak setiap cerita Kanaya yang sedikit vulgar dan hot karena adegan ranjang yang dialaminya bersama suaminya.
Mereka tidak tahu bahwa ada yang menguping percakapan di dekat mereka.
Dengan hanya mendengarkan setiap adegan yang di ceritakan Kanaya bersama Ares Jhon Cero membayangkan dirinya yang bersama dengan Kanaya, Sehingga juniornya menegang dengan sendirinya.
Kanayam Sarah dan Nathalia meninggalkan kantin dengan wajah penuh kegembiraan dan tawa mereka membuat yang melihat mereka jadi geleng geleng kepala.
Mereka kembali ke meja kerja masing masing dan mulai kerja lagi, hingga waktu berlalu sudah waktunya mereka pulang,
Kanaya berbicara di telpon dengan Ares untuk memberitahukan bahwa dia sudah mau pulang kurang lebih 30 menit lagi, dia sedang merapikan meja kerjanya dan menyusun berkas berkas.
Setelah selesai Kanaya keluar dengan Sarah dan Nathalia keluar dari gedung menuju parkiran.
Di lihatnya mobil Ares sydah menunggu di depan lobby kantornya dan Sarah juga Nathalia pun pamit untuk berpisah.
"Bay Kanaya see you tomorrow!!" mereka berdua melambaikan tangannya.
"Bay..!!" jawab Kanaya juga melambai.
Ares mencium kening Istrinya dan dia tidak sengaja melihat Pria yang menyapa Kanaya tadi pagi dengan sorot mata yang berbeda dari sebelumnya.
Ares jadi gusar melihat itu dia jadi resah dan merasa ada bahaya yang mengancam Kanaya, Ares menggandengng kanaya menuju mobilnya dan masuk kedalam, Ares melajukan kendaraannya ke jalan raya dan membelah jalanan Ibu Kota jakarta menuju ke pantehouse mereka kembali.
Setengah jam kemudian mereka sampai di basement dan kemudian mereka memasuki gedung dan naik lift sampai di lantai tempat pantehous mereka berada.
Setelah mnekan password mereka masuk kedalam dan mulai dengan membersihkan diri dengan mandi air hangat.
Mereka mandi bersama agar menyingkat waktu dan mereka melakukannya satu ronde sebelum selesai mandi dan setelah itu mereka menuju ruang keluarga untuk ber bincang.
" Kanaya...!" Ares tidakk melanjutkan ucapannya membuat yang di panggil menatapnya heran dan menggigit bibir bawahnya.
" Heemmm..." yang di panggil hanya berdehem saja sambil menatap mata suaminya.
"Aku ingin kamu berhenti bekerja di perusahaan itu, pria yang tadi pagi menyapamu sikapnya tidak baik, firasatku berkata hal buruk akan terjadi jima orang tersebut masih disana" Ares memberitahukan kegundahannya.
"Aku akan baik baik saja jadi jangan kahwatir lagi?" lagi lagi kanaya harus menentukan pilihanya.
"Tapi aku merasa tidak tenang dengan adanya pria itu di sekitarmu?!" Ares berusaha merayunya untuk mau keluar dari tempat dia bekerja.
"Aku lapar apa yang kamu mau makan aku akan masak sebentar, kamu tunggu di sini" Kanaya mengalihkan pembicaraan mereka.
"Apa pun yang kamu masak aku suka" Ares masih berfikir bagaimana caranya dia harus menjaga Kanaya.
"Aaahh... aku sudah menemukan jalan keluar yang lain jika kamu tidak mau berhenti bekerja disana!!" Ares berjalan menuju meja makan untuk berbincang dengan Kanaya.
Mendengar itu Kanaya bertanya "Emang apa jalan keluarnya?".
"Aku punya dua pilihan buat mu kamu keluar dan bekerja di kantor ku atau kamu bekerja disana dwngan ada pengawal yang akan menjagamu sampai aku menjemputmu?" Ares memberikan pilihan yang sama sama ribetnya.
"Jika aku keluar aku akan kangen dengan dua sahabatku itu, aku nggak mau berpisah dari mereka jadi mungkin dwngan pilihan kedua aku akan baik baik saja disana" Kanaya memilih.
"Baiklah kika itu pilihanmu akan aku berikan dua orang bodyguart untuk mengawasimu dari jauh" Ares pun tersenyum dwngan lega.
Setelah makan malam mereka istirahat dengan hati tenang dan rilex hingga pagi menjelang.
Seperti biasanya mereka berangkat kerja berdua tapi dua pengawal susah menunggu mereka di luar gedung untuk bertemu dengan Kanaya sebagai majikan yang mereka jaga.
Di setiap Kanaya pergi kemanapun dia harus bersikap sewajarnya agar tidak mencolok, namun dwngan adanya bodyguart tentu saja itu malah menjadi perhatian banyak orang bahkan kedua sahabatnya.
"Kanaya sumaimu itu sangat mencintaimu buktinya dia memberikan sepasang body guart untuk menjagamu" Sarah berkata.
"Sebenarnya jika ada pilihan lain aku akan memilih itu tapi pilihanya hanya dua, tetap bekerja tapi harus dijaga atau berhenti dari sini dan bekerja di perusahaanya" Kanaya bercerita asal muasal keberadaan bodyguart itu.
"Oooooo..."Sarah dan Nathalia ber o ria.
Jam pulang pun tiba dan Kanaya bergegas pergi dari ruangan tempatnya bekerja sudah sepi Sarah dan Nathalia sudah pulang lebih dulu, untung saja ada kedua bodyguart jika tidak dia akan ketakutan setengah mati karen dia merasa ada yang mengawasinya secara intens.
Sampai dirumah Kanaya melakukan rutinitas seperti biasa memasak makan malam mengobrol dan melakukan kegiatan malam di atas ranjang.
♧♧♧♧♧♧♧
Hari pun berganti dengan hari yang lain Ares dan kanaya bersiap untuk pergi bulan madu ke Eropa sesuai pemberian kakek dan semoga saja mereka bisa memberikannya kabar gembira saat pulang nanti.
Saat semuanya sudah di bereskan Kanaya menghampiri Ares dan bertanya "Apa semua sudah siap suamiku? jam berapa keberangkatan kita?".
"Semua sudah siap sebentar lagi kita berangkat menuju bandara, satu jam lagi keberangkatan pesawat kita istriku" Ares menjawab peranyaan Kanaya.
Ares dan Kanaya menuju limosin yang sudah menunggu mereka dengan sopirnya.
kendaraan mewah itu jarang di pakai okeh keluarga Pratam hany saat saat ada even atau hal seperti saat ini.
Mereka mulai meninggalkan pantehouse menuju Bandara Internasional soekarno-Hatta, tak memakan waktu banyak karena jarak yang ditempuhnya hanya membutuhkan 30 menit saja.
Mereka turun dari limosin dan berjalan masuk kedalam bandara untuk keberangkatan pesawat mereka.
Kanaya duduk di kursi tunggu dan dia merasa memang ada yang salah dengan dirinya, tapi dia sama sekali tidak mengerti apa apa! .
Pengumuman keberangkatan pesawat menuju Eropa akan di berangkatkan dan harap penumpang segera memasuki pesawat segera.
Mereka mulai masuk kedalam pesawat dan mereka ada di kelas vvip tentu saja mereka kan bukan orang biasa.
Akhirnya perjalanan bulan madu telah di mulai berjam jam mereka berada di udara tujuan mereka adalah di negara yang memiliki pesona yang luar biasa dan tentu saja mereka akan mengabadikan momen tersebut dengan kamera digital yang mereka bawa.
Walaupun cerita mereka tidak ada rasa cinta yang mereka berikan satu sama lain sudah cukup untuk menjalin hubungan diatas kertas.
Tapi yang penting mereka tidak saling membenci satu sama lain, jika hal tersebut maka hubungan mereka tidak akan bertahan lama.
Setelah berjam jam di oesawat akhirnya mereka sudah berada di dalam hotel yang sangat mewah dan indah.
Mereka cek in dan masuk ke dalam kamar yabg termahal dan terbaik di hotel tersebut.
Setelah pintu di buka tanpa berpikir panjang Ares langsung membopong Kanaya dan masuk kekamar mereka, di letakkannya tubuh Kanaya di atas ranjang king size dan tanpa bilang apa pun Ares mencium dan melumat bibir mungilnya dengan rakus.
Seperti yang di duga jika hal itu terjadi maka mereka akan segera bersatu dalam gairah dan hasrat birahi keduanya hingga tuntas.
Setelah melakukan hubungan intim mereka merasa kelaparan, akhirnya mereka meminta pelayanan room serve dan tak berapa lama makanan sudah datang dengan ditandai bel pintu berbunyi.
"Ting tong... room serve" kata pelayan yang mengantar room serve.
Kemudian Ares membuka pintu dan makanan pun datang dan dia segera memberikan tip sebagai tanda terima kasih.
Sang pelayan pun keluar dan Ares mengajak Kanaya untuk bersantap malam segera agar mereka punya energi untuk membuat anak.
"Ayo sayang kita makan agar nanti kita bisa kuat untuk membuatkan cicit untuk kakek dan nenek" dengan tersenyum meraih tangan istrinya.
"Emang gampang apa buat anak semua itu ya ada di tangan Tuhan, kita tinggal berusaha saja dan menunggu hasilnya nanti" Kanaya berkata.
Mereka duduk bersantap dengan santai, ternyata mereka makan dwngan lahap karen energi mereka terkuras untuk hubungan intim mereka.
Setelah mereka makan dan mereka duduk di sofa panjang untuk menonton TV yang acaranya sebuah Film yang di bintangi oleh actor hebat yaitu Tom cruse.
"Sayang katakan padaku adakah cinta untukku di hatimu walau hanya secuil saja?" tanya Kanaya sambil menatap sendu jepada suaminya itu.
"Aku tidak tahu dengan perasaanku, andaikan saja apa yang kamu tanyakan itu tidak ada apa yang akan kamu lakukan? Ares balik tanya bukannya menjawab dengan pasti.
"Aku tidak bisa bersamamu terus biarlah aku pergi agar kamu bisa bahagia dengan seseorang yang kamu cintai, kita tetap melanjutkan kontrak cuman untuk persyaratan bahwa kamu tidak memberiku nafkah batin ditiadakan. Karena itu sudah tidak di perlukan maka harus dicoret, sebagai gantinya kamu harus sebaliknya tetap memberikan nafkah batin kepadaku" Kanaya menjawabnya dengan panjang lebar.
Dengan matanya yang sudah berkaca kaca Kanaya berusaha menahan hatinya yang sakit karena cintanya bertepuk sebelah tangan.
"Aku tau suamiku engkau punya pacar yang cantik dan elok saat kalian berhubungan intim di ranjang yang seharusnya untuk kita bersama, aku sudah memikirkan semua akan aku jalani sesuai waktu kontra berakhir lagian kamu juga tidak rugi apapun" Kanaya melanjutkan perkataannya.
Mendengar ucapan Kanaya yang baru saja dia di ketahuinya Ares merasa tersayat hati dan juga harga dirinya sebagai laki laki, dia pun menghadap ke arah Kanaya melihat langsung kematanya yang sudah berair, Ares tahu bahwa kanaya mencintainya karena dia pernah mendengarnya langsung dari mulut Kanaya, walau pun tidak lantang saat di ucapkannya.
Ares menarik tubuh Kanaya kedalam pelukannya dan berkata "Aku mencintaimu Kanaya sangat mencintaimu, aku akan selalu di sampingmu hingga ajal datang menjemput, dan kamu adalah milikku seorang hanya aku".
Mendengar pernyataan Ares Kanaya membalas pelukan dan air mata yang sedari tadi ditahan telah membasahi pipinya dan menangis sesenggukan.
Mendengar tangis istrinya Ares melepaskan pelukannya dan dia mengusap air mata yang ada di pipi Kanaya dengan ibu jarinya, tangan Ares menangkup wajah cantik dan mungil istrinya dan pandanganya bertemu dengan Kanaya sehingga dia bisa melihat mata cantik itu bersinar indah menurutnya.
Cukup lama mereka saling menatap hingga akhirnya Ares mencium lembut bibir Kanaya dan itu langsung mendapat balasan dari Kanaya.
Ciuman berubah menjadi gairah yang meluap karena cinta keduanya tersalurkan dan membara, hingga akhirnya mereka sudah dalam keadaan telanjang dan mulai hubungan yang intim dengan memasukkan junior Ares ke lubang milik Kanaya.
Desahan dan erangan terdengar di seluruh ruangan TV tersebut "Aahh... mmm.... Ares faster..." Kanaya meneriakan nama Ares dan memita mempercepat gerakannya dengan desahan.
Ares menuruti permintaan istrinya dan mulai mempercepat gerakan sodokannya dan "Aaahh... Arrr...eeessss..." Kanaya mencapai orgasmenya.
Sekarang Ares semakin menambah kecepatannya hingga Kanaya tudak bisa mengelak akan rasa nikmat yang datang saat gerakan Ares semakin cepat dan cepat hingga Ares dan Kanaya mencapai puncak bersamaan.
Nafas memburu dan keringat yang mengucur mengakibatkan tubuh dari keduanya memanas saat kegiatan penyatuan tersebut dan AC tidak bermanfaat sama sekali.
Setelah itu keduanya pergi kedalam kamar dan tertidur lelap hingga pagi menjelang dan mereka masih tertidur dengan tubuh telajang.
Malam pertama di Eropa telah berlalu dansekarang adalah hari kedua mereka untuk menikmati suasana kota dimana mereka berada.
Namun keduanya hanya tinggal di dalam hotel saja dan memadu cinta dan kasih mereka sayang jika waktu yang mereka punya untuk berama terlewatkan.
"Sayang... apa kamu nggak mau keluar jalan jalan? "Ares bertanya pada Kanaya dengan lembut.
Masalahnya mereka berdua dari dua hari ini mereka tidak keluar kamar hotel sama sekali untuk makan mereka menggunakan room serve dari hotel.
"Aku lagi males sayang... besok aja keluar jalan jalannya enakan disini sama kamu" ucap Kanaya dengan bahagia dan bergelayut manja.
Kanaya hanya memakai kemeja Ares yang panjangnya satu jengkal di atas lutut dan dua kancing teratas dibiarkan terbuka sehingga terlijat belahan dadanya tampak sexy tanpa memakai dalaman sehingga bisa terlihat dari luar.
Ares pun hanya memakai boxernya yang longgar tanpa memakai dalaman lainnya, dan dada bidangnya terekspose karena telanjang dada dan membuat yang melihatnya meleleh karena bentuk tubuhnya yang sexy.
Ares benar benar tidak bisa berpaling dari Kanaya dia nggak mau jauh jauh darinya, coba bayangkan saat Kanaya memakai pakaian yang tertutup saja dianya on apa lagi saat ini dan melihat Kanaya menggigit bibir bawahnya dia semakin terlihat hot dan sexy sekali.
Yang ada Ares mau nerjang Kanaya sekarang dan itu tak bisa dia kontrol lagi hasratnya, sepertinya dia akan melakukannya hingga bulan madu mereka berakhir hanya di dalam hotel saja mengurung Kanaya dan memakannya setiap waktu dan tiada henti.
"Baiklah kemarilah kalo begitu, mendekatlah kemari sayang aku ingin makan kamu untuk sarapan pagi, makan siang, makan malam setiap hari di mana pun dan kapan pun karena kamu adalah hidangan terlezat didunia" Ares merayu Kanaya dengan mengecup kening, kedua mata, kedua pipi,hidung mancungnya dan bibir ranumnya dengan rakus dan hingga memabukakan buat Kanaya.
Tidak hanya itu ciumanya sudah membuat bibir Kanaya bengkak dan sekarang dia membuat tanda kiss mark di setiap tempat dia tubuh Kanaya setelah itu menghunjamkan juniornya yang sudah tegak sempurna hingga membuat Kanaya kelojotan menerima setiap sensasi yang di dapatnya.
Namun Kanaya pun tak mau kalah dia juga membuat tanda kepemilikannya di dada bidang suaminya dan sebuah gigitan di kedua pundak suaminya.
Keduanya bercucuran keringat tanda akan mencapai puncak secara bersamaan, namun junior masih didalam tidak terlepas mereka pindah di tempat yang berbeda dari sebelumnya, di atas meja makan dan mulai lagi dengan menyodokkan juniornya yang sudah on lagi padahal baru 10 menit yang lalu dia menyemburkan benihnya.
Setelah 30 menit di atas meja makan mereka berpindah kesudut lain di kamar hotel tersehut.
Merasa bosan di kamar hotel mereka hendak keluar dengan memakai pakaian yang baru Kanaya dan Ares menuju mobil mereka dan masuk kedalamnya, di saat itu juga Kanaya mencium Ares dengan menggebu hingga Ares mendudukkan Kanaya di pangkuannya dan mulai masuk kedalam Kanaya hingga mereka merasa kenikmatan nyang baru karena situasi yang menantang.
Kini mereka masih di dalam kendaraan dan berganti posisi Kanaya yang berada di bawah dengan kursi kemudi di rubah untuk rebah mereka benar benar nggak bisa berhenti setelah pelepasannya yang kedua mereka melanjutkan dengan berada di kursi penumpang pertama kanaya berada di atas dn memcapai puncak nafas mereka tersengal sengal karena kegiatan mereka yang hot sekarang ganti posisi Kanaya menungging, untung saja mereka menaha desahan mereka jika tidak bisa terdengar orang lain yang lewat.