Ou Zun menyeringai dingin, memperlihatkan gigi putihnya, sembari memegang bahu Mu Qianxun.
"Baiklah, biarkan aku memberimu perkenalan yang resmi. Tunanganku, Mu Qianxun!"
Kalimat singkat ini bagaikan batu yang baru saja dilempar ke laut.
Meskipun tidak membuat terkejut.
Namun dapat membuat perasaan seolah tenggelam hingga ke dasar.
Di wajah setiap anggota Keluarga Xin yang ada di sana, ekspresinya tampak tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Semua orang membelalakkan mata dan mengangkat alisnya tinggi-tinggi. Mereka menatap Ou Zun dan Mu Qianxun dengan wajah penuh ketidakpercayaan.
Saat melihat pemandangan ini, senyum Mu Qianxun tampak begitu sinis.
Sulit untuk merasakan mimpi yang hancur, bukan?
Suatu ketika, dia datang ke Ibukota dengan harapan, tetapi dia justru diperlakukan buruk dan difitnah saat di pemakaman lelaki tua itu. Sejak kecil, dia sangat menginginkan cinta ayah.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com