"Lihatlah takdir kita berdua, kita terlahir sebagai sahabat, dan bahkan hamil bersama! Sekarang satu-satunya harapan adalah kamu jangan hamil anak laki-laki juga sepertiku. Kalau tidak, bayi kita akan hancur!"
Teringat kemungkinan terdapat sebuah kehidupan kecil di dalam perutnya, suasana hati Shen Fanxing yang baru saja masih gelap seketika bercahaya. Bibir merahnya sedikit terangkat, "Tapi, aku ingin seorang putra."
Lengkungan kecil di sudut bibir Shen Fanxing seolah membawa rasa manis bahkan di dalam suaranya. Xu Qingzhi merasakan seisi mobil diliputi oleh kebahagiaan menggemaskan.
"Tidak boleh! Harus anak perempuan, anak perempuan! Bayi di dalam perutmu adalah istri anakku!" ucap Xu Qingzhi.
Shen Fanxing terkekeh dan membalas, "Aku juga hanya mengatakannya, lagi pula bukan kita yang menentukan anak laki-laki atau perempuan."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com