Tanpa kemunculan Qiao Mianmian, Mo Yesi berinisiatif menjauhkan diri dari wanita-wanita cantik di sisinya. Bahkan Mo Yesi juga menjauhkan diri dari Shen Rou, wanita paling cantik yang telah tumbuh besar bersamanya selama lebih dari dua puluh tahun tanpa ada keraguan sedikit pun.
Meskipun sebagai seorang pria yang sudah menikah, hal ini sudah seharusnya Mo Yesi lakukan. Tapi tidak banyak pria menikah berinisiatif melakukan ini. Pria seperti Mo Yesi dapat dikatakan sebagai seorang pria yang sangat sadar diri. Seharusnya Qiao Mianmian memberi Mo Yesi hadiah atas kesadaran dirinya.
Mo Yesi masih memandang Shen Rou yang menangis hingga matanya merah dan bengkak dengan tatapan acuh tak acuh. "Karena kau tahu aku tidak ingin bertemu denganmu, untuk apa kau masih datang ke sini?" kata Mo Yesi dingin. Bahkan Qiao Mianmian merasa pria itu sedikit kejam dan tak berperasaan dengan mengatakan hal tersebut.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com