Mo Yesi benar-benar sangat kepikiran dengan kejadian pagi itu.. Kalau tidak, ia juga tidak akan menggunakan waktu ketika Qiao Mianmian tidur untuk melakukan hal yang begitu kekanak-kanakan.
Pria ternyata sangat peduli durasi panjang pendek dalam hal berhubungan seks. Untungnya setelah dua bukti terakhir itu, Qiao Mianmian sangat yakin kalau Mo Yesi adalah pria yang normal.
"Luoluo, bukan aku yang mengirim pesan padamu," kata Qiao Mianmian. Perkataan yang begitu memalukan, namun ia dengan tegas tidak mengakui bahwa bukan dirinya lah yang mengirim pesan itu.
"Bukan kau?" Jiang Luoli tercengang dan berkata sambil mengedipkan mata, "Tapi..."
Beberapa detik berlalu, Jiang Luoli tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar, kemudian memunculkan ekspresi kaget dan mulai mengerti semuanya dengan jelas. "Jangan-jangan, kau ingin mengatakan kalau ini adalah dewa pria yang..."
"Iya," jawab Qiao Mianmian sambil mengangguk, "Iya dia."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com