Diminta ayahnya untuk menyapa Gu Yu tentu membuat Xu Weilai merasa ragu. Dengan spontan tangan Xu Weilai bergetar untuk berani menyapanya.
Sebelumnya, Xu Weilai memang berharap bisa menyapanya lagi. Namun karena baru saja Gu Yu mengacuhkannya. Dengan menyapanya saat ini, bukankah ini tindakan yang memalukan?
"Tidak usah." Xu Weilai menggeleng dan mengabaikan kesempatan ini. Sebaliknya, ayah Xu Weilai merasa tidak senang pada sikap anaknya ini.
Xu Weilai pun menarik bibirnya, mencoba mengungkapkan sesuatu, "Pa! Papa juga sudah melihatnya, Gu Yu sedang tidak ingin mengobrol dengan siapapun, apalagi hari ini dia mengajak pasangan. Melihat hubungan kita dengannya saat ini, dia tidak membutuhkanku, dia pasti tidak ingin melihatku."
Ayah Xu Weilai pun berpikir, hari ini bukanlah kesempatan yang bagus. Banyak sekali orang yang hadir di pesta ini. Jika para tamu ini melihat Xu Weilai digeret pergi oleh asisten Gu Yu karena mau menghampiri Gu Yu, kejadian itu pasti akan sangat memalukan bagi mereka berdua...
"Baiklah, lain kali saja."
Mendengar ayahnya setuju dengan pendapatnya, Xu Weilai pun lega. Kemudian ia menggandeng tangan ayahnya untuk keluar bersama.
Seiring Xu Weilai berbalik badan, Gu Yu membuka matanya. Pupil hitam pekatnya memandang seperti tidak melihat apa-apa. Matanya gelap dan dalam. Hanya sekelilingnya saja yang merasakan aura dingin darinya.
******
Beberapa waktu setelah pesta, sebuah mobil hitam berhenti di depan gedung apartemen.
Su Ziqian menoleh pada lelaki tampan yang ada di sebelahnya. Ia nampak ragu, tapi tidak bisa menahan untuk mengatakan, "Gu Yu, kau mau minum kopi di rumahku?"
Sambil mendengar ajakan tersebut, Gu Yu tampak malas membuka kelopak matanya untuk melirik Su Ziqian.
Pandanganya masih tidak peduli dengan apa yang terjadi di sekitar, bersikap dingin, dan ekspresinya tampak datar. Sikapnya ini membuat orang lain yang melihatnya merasa canggung.
Gu Yu masih diam, tapi Su Ziqian memahami maksud dari diamnya dan memilih untuk tersenyum. Ia pun mengatakan, "Baiklah Gu Yu, aku pergi dulu. Hati-hati di jalan. Selamat malam."
Su Ziqian pun masuk ke gedung apartemen. Setelah itu, asisten Gu Yu langsung bertanya, "Tuan Gu, mau langsung pulang ke rumah?"
Gu Yu belum angkat bicara. Ia masih memandang ke arah luar jendela, seperti sedang memperhatikan sesuatu dan hanya memandang saja.
Asisten Gu Yu yang memperhatikan Tuannya seperti itu dari spion belakang. Ia merasa bahwa malam ini Gu Yu tampak berbeda dari biasanya.
Saat asistennya merasa Gu Yu tidak menjawab, tiba-tiba terdengar suara berat dari arah belakang, "Kembali ke kantor!"
*****
Di sisi lain, Xu Weilai telah kembali ke rumah. Sesampainya di rumah ia segera membersihkan riasannya dan setelah itu ia pun mandi. Kemudian ia berbaring di atas ranjang untuk beristirahat.
Sambil merebahkan tubuhnya, gadis ini mengulang memorinya kembali. Ia tidak paham dengan kejadian yang mengejutkan itu, sekarang ia sudah merasa sangat mengantuk namun kesulitan untuk bisa tidur.
Ia pun mengambil ponsel dan berniat untuk melihat apapun yang bisa membuatnya tidur. Jemarinya pun tanpa sadar mengetik nama Gu Yu di kolom pencarian.
Saat Xu Weilai menyadari perbuatannya itu kurang bermanfaat, di layar ponselnya sudah penuh dengan berita mengenai Gu Yu.
Pada tiga tahun lalu, Perusahaan Gu telah mendapatkan banyak perhatian dari semua orang. Perusahaan itu melakukan sesuatu dengan cekatan dan kejam. Meski perusahaan itu sempat dipandang sebelah mata, namun perusahaannya berhasil melakukan ekspansi secara luas dan bisa berada di posisi teratas.
Dalam waktu tiga tahun, perusahaan itu telah menjadi dewa bisnis yang tidak terkalahkan.
Selain itu, ada juga berita yang membicarakan Gu Yu dan Su Ziqian.
Awalnya Su Ziqian hanyalah pendatang baru yang tidak populer. Namun Gu Yu langsung mendirikan sebuah perusahaan hiburan yang khusus untuk mengelola bakat Si Ziqian sendiri dan menginvestasikan sumber daya yang tidak terhitung jumlahnya. Hal itu mampu mendorong Su Ziqian untuk semakin sukses.
Berita lain juga mengabarkan bahwa Gu Yu sudah mengenalkan Su Ziqian pada keluarga Gu. Ada juga berita yang mengabarkan bahwa mereka berdua sudah bertukar cincin dan menyimpulkan bahwa ini adalah berita baik. Hubungan mereka berdua sudah semakin dekat.
Ternyata topik pembicaraan yang didengarnya saat pesta tadi, itu memang benar…
Xu Weilai tidak menyangka bahwa selama tiga tahun berlalu, ia hanya menjadi gadis yang ditinggalkan kekasihnya dan menjadi cibiran bagi orang lain. Sebaliknya, Gu Yu justru menjadi lelaki yang hanya membanggakan cinta dan karirnya.