webnovel

Pendekar Pedang Hitam

23 Febuari 2024 Lantai 35• Hutan Labirin, Sore itu di tengah hutan ada serikat kecil terdiri 5 orang dua diantaranya sedang bertengkar dan salah satu anggota bernama Silica keluar dari serikat tersebut dan meninggalkan tersebut sendirian.

Malam telah larut Silica masih berada di hutan dan melawan 3 Kera besar menggunakan tongkat sebagai senjatanya, Saat memeriksa obat Silica terkena serangan dari Kera tersebut dan terpental dan membentur pohon dengan keras, saat lengah kera tersebut menyerangnya kembali tetapi terkena Pina yaitu hewan peliharaan Silica dan meninggal karena serangan keras dari Kera tersebut.

Silica menghamipiri Pina dan menahan tangis, saat dia memalingkan wajah ke belakang kera tersebut hampir membunuhnya dan tidak di sangka 3 Kera tersebut di bunuh Oleh Kirito.

Silica menangis dan mengambil bulu Pina yang sudah mati tersebut.

Kirito bertanya " Bulu apa itu?"

Silica dengan menangis "Ini milik Pina. Rekan tercintaku"

Kirito kaget "Kau seorang Beast Tamer? Maaf karena aku tidak mampu menyelamatkan rekanmu."

Silica "Bukan, Akulah yang bodoh. Aku begitu bodoh karena berfikir dapat melewati hutab jni dengan kekuatanku sendiri. Terima Kasih karena sudah menyelamatkanku."

Kirito menghampirinya "Apa bulu itu punya nama di dalam daftar barang?"

Silica memeriksa dan ternyata benar dan dia menangis. Kirito menenangkannya sembari berkata

"Jangan menangis. Jika hati Pina masih ada di sini, mungkin kau bisa menghidupkannya kembali."

Silica "Benarkah?"

Kirito menganggukan kepala "Ya, Di sebelah selatan Lantai 47, terdapat suatu area yang bernama Bukit Kenangan. Dikatakan bahwa, bunga mekar yang ada di puncaknya dapat menghidupkan kembali peliharaan siapapun.

Silica terlihat senang tetapi khawatir karena di Lantai 47, Kirito menawarkan kalau dia yang akan ke sana.

" Jika kau memberikan GP padaku, aku bisa kesaba menggantikanmu, tapi jika pemilik peliharaannya tidak asa, maka bunganya takkan mekar."

Silica menjawab dengan tenang "Informasi yang kamu berikan tadi sudah cukup, terima kasih. Kalau aku berjuang keras untuk menaikan levelku, maka suatu hari nanti..."

Kirito menyelaknya " Yang mati hanya bisa di hidupkan maksimal tiga harj setelah kematiananya."

Silica terkejut "Tidak mungkin... Ini semua salahku, maafkan aku, Pina"

Kirito berdiri dan berbalik badan "Tak perlu khawatir. Kamu masih punga waktu tiga hari. Perlengkapan ini mungkin cukup membantumu untuk menaikan lima sampaj enan level. Jika aku bersamamu, mungkin kita hisa berhasil."

Silica ikut berdiri dan bertanya "Kenapa kamu mau melakukannya sampai sejauh itu demi aku?"

Kirito memegang kepalanya " Jika kau berjanji untuk tidak tertawa, maka akan kuberi tahu."

Silica dengan wajah serius "Aku berjanji"

Kirito memberitahunya "Karen kau mirip dengan adik perempuanku."

Silica sedikit terkejut dan tertawa lepas " Maaf, aku tahu kalau ini tidak seberapa, tapi..."

Kirito menolak "Sudah, tidak usah. Itu buka. tujuanku datang kemari."

Silica memperkenalkan diri "Na-Namaku Silica."

Kirito "Aku Kirito. Untuk kebersamaan ini, mari kita saling membantu." dengan berjabat tangan.

Lantai 35•Miche Malam Hari , Kirito dan Silica berjalan menuju restoran dan ada orang yang memanggil Silica, dan orang tersebut menawarkan Silica untuk bergabung dengan mereka, tetapi Silica menolak mereka dan memegang tangan Kirito agar mereka cemburu, Silica pergi dengan Kirito dengan keadaan masih bergandengan.

Di tengah perjalanan Silica bertemu dengan serikat lamanya dan Silica di caci maki oleh ketua serikat tersebut karena Pina telah mati, lalu kirito mengajak Silica untuk pergi meninggalkan Ketua serikat lamanya tersebut dan menuju restoran.

Sesampai di restoran mereka membicarakan ketua serikat lama Silica tersebut.

Setelah mereka makan Silica yang berada di kamar sangat kelelahan, Kirito mengetuk pintu Silica dan ingin membicarakan tentang Lantai 47 di tengah pembicaraan ada seorang yang menguping pembicaraan Silica dan Kirito, dan lolos dari kirito.

24 Febuari 2024 Lantai 47•Floria, Pagi hari Silica dan Kirito sudah berada di Lantai 47 dan Silica terlihat senang dengan melihat pemandangan di sekelilingnya dan wajahnya memerah karena di sekeliling banyak pasangan yang bermesraan di sana, Kirito dan Silica melanjutkan perjalanannya menuju Bukit Kenangan.

di tengah perjalanan Silica di berikan Cristal Teleportasi untuk berjaga-jaga jika ada yang menyerang, dan melanjutkan perjalanannya. Tak sengaja Silica terkena serangan monster besar dan panik, tetapi Kirito tidak bisa menolongnya karena Silica terjerat dan badannya terbalik menghadap ke bawah , tetapi Silica berhasil membunuh monster itu sendiri.

Sambil berjalan menuju Bukit Kenangan Silica di bantu kirito untuk menaikan levelnya dan tak lama kemudian mereka sampai di Bukit Kenangan.

Silica berlari menuju tempat di mana bunga mekar dan mengambilnya dan pulang ke rumah. Tak sengaja Kirito menyadari ada seseorang di balik pohon tersebut dan memanggilnya untuk keluar dan ternyata ketua dari serikat lama Silica.

Mereka berdua pun saling berbicara ternyata ketua serikat Silica adalah Rosalia Titan's Hand dia adalah ketua dari serikat jingga.

Rosalia memanggil anggota lainnya yang bersembunyi di balik pohon tersebut, dan menyuruh untuk mengkroyok kirito , tetqpi saat Kirito di serang dengan bersama HP milik Kirito tidak berkurang.

saat Rosalia menantang Kirito, sekejap Kirito berlari menuju Rosalia dan menempelkan pedangnya tepat di leher dan Rosalia menjatuhkan senjatanya dan terdiam, Mereka semuapun di teleportasikan ke penjara oleh Kirito.

Sesampai di kamar Silica, Kirito menjelaskan semuanya dan Silica tidak masalah karena Kirito adalah orang yang baik. Selanjutnya Silica menghidupkan Pina dengan bunga yang telah di ambil dari Bukit Kenangan.

Siguiente capítulo