"Jangan menatapku seperti itu Alisha, sepertinya bukan hanya aku saja yang menginginkan kamu. Tapi kamu juga sangat menginginkan aku." ucap Lucken tersenyum saat melihat tatapan mata Alisha yang sudah mulai sayu.
"Kemarilah cepat Duck, penampilanmu sangat menarik perhatianku. Kamu memang sengaja menggodaku kan Duck?" ucap Alisha merasakan sesuatu yang hangat mulai menjalar ke seluruh tubuhnya.
"Aku tidak sedang menggodamu Alisha. Saat di Hotel kenapa kamu tidak menginginkannya kamu malah ingin pulang cepat? kenapa?" tanya Lucken mendekati Alisha masih penasaran dengan sikap Alisha yang lebih banyak diam saat di hotel.
"Aku tidak tahu Duck, aku hanya merasa ingin pulang saja. Mungkin aku merindukan Diana dan Terry." ucap Alisha tidak mempunyai alasan apa pun selain hatinya merasa tidak tenang.
Lucken menelan salivanya, saat Alisha menyebut nama Terry. Terlintas bayangan Terry dalam pikirannya, perasaan bersalah selalu menyelinap dalam hatinya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com