"Apa makanan lembek ini bisa dimakan, Nyonya?" tanya Martin setengah berbisik pada Gina yang baru saja membayar pada kasir.
"Shhh...kecilkan suaramu, nanti mereka tersinggung, Martin."
Martin langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan kirinya.
Melihat itu Gina terkekeh geli. "Rasanya enak, Martin. Kau pasti suka," ucap Gina pelan seraya memberikan kantong kertas berisi mochi pada Martin.
Martin menggeleng dengan cepat. "No thanks, saya sudah kehilangan selera Nyonya."
"Akh kau ini, sudah langsung menilai dari luarnya saja. Rasanya benar-benar enak, apalagi yang rasa matcha. Itu luar biasa."
"Tidak Nyonya, terima kasih tawarannya," tolak Martin kembali. "Ya sudah kalau begitu ayo kita kembali, Nyonya."
Gina mengangguk pelan, setelah itu dia berjalan disamping Martin menuju ruang tunggu dimana Massimo berada. Karena keadaan bandara sedang ramai, baik Gina ataupun Martin tidak bisa melihat melihat siapa sosok wanita yang sedang berbicara dengan Massimo di ruang tunggu.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com