Tanpa menjawab pertanyaan Gladys, Jeevan meletakkan minuman yang di bawanya di atas meja kemudian menutup kamar dengan sangat keras.
"BLAAMMM!!"
Gladys terlonjak, sangat terkejut dengan kemarahan Jeevan yang tidak pernah di lihat sebelumnya. Setelah Jeevan pergi, Gladys baru menyadari semua yang dia katakan pasti sangat melukai Jeevan.
"Ya Tuhan!! niatku hanya bercerita pada Nadia, kenapa dia juga mendengarnya?" ucap Gladys sambil mengusap wajahnya.
"Sekarang apa yang harus aku lakukan?" tanya Gladys segera bangun dari duduknya saat mendengar suara mobil di luar.
"Sepertinya Jeevan benar-benar marah padaku." ucap Gladys saat melihat mobil Jeevan meninggalkan halaman rumah.
Dengan perasaan yang tidak menentu, Gladys segera mengambil ponselnya segera menghubungi Jeevan. Namun sayangnya ponsel Jeevan sudah tidak aktif.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com