webnovel

Chapter 08 - Warisan Nanatsu no Taizai

---------------------------------------Asora------------------------------------------

Riefa yang kini mengetahui bahwa hawa dingin yang dia rasakan berasal dari Mio pun tidak bisa berhenti menelan ludah karena dia tahu sifat Mio berdasarkan dari Novel dan Manganya. Meski pun Mio kelihatan mudah sekali ditipu oleh Tuannya, namun sekali dia marah pasti akan menyebabkan masalah besar dan sulit untuk menenangkannya, Tapi karena dia tahu jika dia diam saja hanya akan memperburuk keadaan, dia pun dengan berat hati mencoba untuk meredakannya.

Riefa : Mio, apa yang sedang kamu lakukan?

Mio : Huh! Waka-sama, beraninya si jalang ini menyentuh anda, saya akan segera menyingkirkannya-desu!

Dan Riefa pun berteriak dalam hati karena apa yang dia khawatirkan benar-benar terjadi. Bahkan sekarang dia pun sedikit meragukan Aria apakah systemnya ini berniat menjadikan dia yang terkuat atau membunuhnya sekarang. Dan sebelum dia menenangkan Mio suara lain pun terdengar yang suasananya sama dengan Mio.

Miyuki : Hah! Apa yang kamu katakan? tentu saja aku bebas menyentuh Onii-sama, lagipula kami saudara, dan kamu, siapa kamu berani menghalangiku untuk memeluk Onii-sama!

Dengan nada dingin Miyuki dia pun kemudian melepaskan pelukannya kepada Riefa dan mendekati Mio, suasana disekitarnya pun berubah, bahkan lingkungan disekitarnya dapat ditemukan perlahan-lahan membeku. namun siapa Mio, dia adalah Laba-laba Hitam Pembawa Malapetaka, jadi mana mungkin dia takut.

Mio : Hah! Tentu saja aku pelayan nomor satu Waka-sama! jadi aku punya hak untuk melarangmu-desu! Dan beraninya dirimu menyebut-nyebut sebagai saudari dari Waka-sama, Sadarilah Posisimu!

Miyuki : hanya pelayan beraninya kamu menghentikanku! dan aku memang saudari dari Onii-sama! Jadi aku lebih layak daripada kamu

Mio : Tentu Saja Aku yang lebih layak-desu!

Miyuki : Itu Aku!

Mio : Aku-desu!

Miyuki : Aku

Keduanya : Aku yang lebih laya-

Sementara mereka berdua sedang berdebat, Tomoe yang berada disamping mereka hanya menyaksikan dengan senyum dan berfikir bahwa ini semua menarik dan tidak sabar untuk menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun sebelum mereka menyelesaikan perkataan mereka terdengan suara yang tenang namun dalam.

Riefa : [ Tombak Roh Basquias - Bentuk Kesembilan : Death Thorns ]

Setelah suara itu terdengar dari belakang ketiga orang itu, tiba-tiba keluar sulur berwarna hijau dengan duri disekelilingnya. Kemudian sulur-sulur tersebut mencengkeram dan melilit mereka bertiga dan menggantung mereka diudara. Mereka pun menoleh dan melihat Riefa yang diwajahnya tenang dan tidak dapat ditemukan emosi sedikitpun. Mereka pun tanpa sengaja berkeringat dingin dengan adegan yang mereka lihat. Kemudian Riefa pun berkata.

Riefa : Kalian berdua, Bisakah kalian tenang. Dan Tomoe kenapa kamu tidak menhentikan mereka.

Dia pun bertanya kepada Tomoe karena sejak tadi dia hanya melihat mereka dengan tatapan tertarik dan ingin tahu apa yang dipikirannya.

Tomoe : Tentu saja aku tidak akan menghentikannya. Karena yang mereka lakukan menarik jadi aku ingin tahu apa yang selanjutkan akan mereka lakukan-ja.

Tomoe pun menjawab dengan jujur dan Riefa yang melihatnya hanya mendesah dalam hati. Kemudian dia mengalihkan pandangannya kepada Mio dan Miyuki.

Riefa : Mio, Miyuki memang saudariku, dan Miyuki, walaupun Mio adalah pelayanku aku sudah mengganggapnya berserta Tomoe sebagai keluargaku. Jadi bisakah kamu bersikap baik kepada mereka.

Riefa mengatakan kata tersebut dengan senyum dan kedua orang itu bukannya merasa senang tapi merasa takut melihat senyum itu. Karena itu pun mereka hanya bisa menggangguk dengan setuju. setelah itu pun dia menjelaskan sedikit kepada mereka tentang ATG dan juga tentang rencana yang akan dilakukannya di ATG sambil tetap menjaga mereka terikat di udara. setelah itu dia berkata kepada mereka.

Riefa : Jadi, kalian bertiga, apa kalian siap menerima warisan yang akan kuberikan kepada kalian?

Ketiganya: Baik

Riefa pun kemudian tersenyum dan menggangguk karena senang dengan respon mereka, setelah itu dia pun berkata kepada aria.

Riefa : Aria, Berikan warisan Meliodas kepada Tomoe, Warisan Diane kepada Mio, dan warisan Merlin kepada Miyuki.

[ Ding! Menerima perintah Tuan Muda ]

[ Ding! Tolong letakkan tangan Tuan Muda dikepala mereka agar system bisa meneruskan warisannya ]

Mendengar itu pun Riefa tanpa ragu melangkah di depan mereka bertiga dan menyentuh kepala mereka satu-persatu. Saat menyentuh kepala mereka, tubuh mereka pun bercahaya dan kemudian kembali dengan normal lagi.

[ Ding! selesai memberikan warisannya ]

Riefa menggangguk dan melihat mereka yang sepertinya sedang melihat kekuatan yang mereka terima dia pun berkata.

Riefa : Baiklah bagaimana perasaan kalian bertiga?

Tomoe : Luar Biasa, ja no

Mio : benar, Tubuhku seperti jadi lebih kuat, desu

Miyuki : Hmm, Aku merasa seperti memiliki kekuatan di dalam tubuhku, Onii-sama.

Riefa : Baguslah, kalau begitu aku akan menjelaskan kekuatan kalian bertiga. Tomoe kamu mewarisi Sihir yang bernama Full Counter, dimana apa pun yang menyerangmu, selain serangan fisik, kamu bisa mengembalikan mereka kepada penyerangnya dengan kekuatan yang lebih kuat dengan cara menebas serangan itu. Serta senjata sucimu bernama Lostvayne dimana dengan mengaktifkan senjata suci tersebut kamu bisa membuat Klon. apakah kamu paham?

Tomoe : Tentu saja Waka-sama,

Riefa : Bagus, Mio, Kekuatan yang kamu warisi adalah Creation dimana kamu bisa terhubung dengan alam dan mampu mengendalikan bumi sesuka hatimu. Senjata suci milikmu bernama Gideon dimana kemampuannya mampu menyerap serangan yang diterima dan menyalurkannya ke bumi.

Mio : Terima Kasih Waka-sama-desu

Riefa pun menggangguk dengan senang terhadap responnya.

Riefa : Miyuki, Kekuatanmu adalah Infinity dimana setiap sihir yang kamu lakukan kamu mampu menjaganya tetap aktif sampai kamu sendiri yang memutuskan untuk membatalkannya. sedangkan senjata sucimu bernama Aldan. untuk kekuatannya sendiri aku juga tidak tahu karena dia memiliki banyak kemampuan sehingga aku sendiri tidak dapat mengetahui mana kekuatan aslinya. kuharap kamu dapat mencarinya sendiri, karena aku percaya kamu pasti bisa, Miyuki.

Miyuki : Baik, Onii-sama, Aku tidak akan mengecewakanmu!

Jawab Miyuki dengan semangat karena Onii-samanya percaya padanya. Melihat reaksi mereka bertiga dia hanya bisa tersenyum kecut di dalam hatinya.

Riefa : Baiklah mari kita bentuk senjata suci kalian.

Maaf kalau akhir-akhir ini jalan cerita mulai nggak jelas, ane lagi sibuk gan, makanya ngerjainnya nggak maksimal, maunya sih stop dulu tapi demi kalian guys ane lanjutin,

tolong komen ya n kritik n sarannya biar karya ane bisa meningkat,

Nur_Arifudincreators' thoughts
Siguiente capítulo