"Tito, bantu aku untuk menemukan Alea, dia pasti sangat ketakutan," lirih Zio sambil memejamkan matanya.
"Katanya kamu sendiri yang akan menemukannya?' ungkap Tito dengan wajah iba.
"Rasanya aku mengantuk," jawab Zio.
"Kamu tidak boleh tidur, kamu harus bangun," ungkap Tito dengan kecemasannya.
"Bagaimana lagi Tito, aku tidak tahan ingin tidur," kata Zio dengan nada yang rendah.
"Kamu tidak boleh tidur," kata Tito sambil memukul pipi Zio agar terus bangun.
Pria itu kehilangan banyak darah karena luka tusuk di daerah perutnya, tadi mereka hanya melawan berdua saja, dan bantuan dari abang Vano datang terlambat.
Bahkan kini abang Vano dan daddy Jino belum sampai di gedung tua itu.
Tito sadar betul bahwa orang terluka tidak boleh tidur sama sekali, karena itulah Tito berusaha untuk membuat Zio terus terbangun.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com