webnovel

MEMENDAM LUKA

Ardian mengambil nafas panjang, dengan perasaan yang tidak tahu lagi seperti apa rasa sedih di hatinya.

"Trima kasih ya Zan, atas informasinya." ucap Ardian sambil menutup panggilan Zanna.

Dengan hati yang terasa hampa, Ardian mengambil wudhu dan melakukan sholat Sunnah untuk menenangkan hatinya.

Mata Ardian terpejam dengan hati yang berdoa khusyuk untuk melepas rasa sakit menjadi rasa keikhlasan.

Semua apa yang terjadi Ardian kembalikan pada Tuhan yang menguasai tiap hati manusia.

Setelah beberapa jam duduk diam dalam doa, Ardian kembali ke ranjangnya mencoba memejamkan matanya.

Namun sebelum matanya terlelap ponsel Ardian berbunyi ada nama Nayla di sana.

Tanpa membuat Nayla menunggu lama Ardian menerima panggilan Nayla.

"Assalamualaikum, ya Nayla." ucap Ardian menarik nafas dalam.

"Waalaikumsallam pak Ardian." jawab Nayla di sana.

"Ada apa Nay, ini sudah malam...kamu belum tidur?" tanya Ardian dengan penuh perhatian.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo