"Apa yang kau lakukan disini?" Pandangan mata tajamnya jatuh kepada Dewi. Wanita paruh baya itu sontak berdiri seketika. Dia tak pernah menduga bahwa suaminya tau dan datang kemari.
"Daddy." Panggil Mira pelan yang sekarang ikut berdiri juga. Panggilan Mira sontak membuat mata Doni memancarkan bara api.
"Sudah kukatakan tak ada lagi hubungan ayah dan anak diantara kita. Jadi, jangan pernah lagi memanggilku Daddy."
"Suamiku!" Panggil Dewi tak Terima dengan perkataan suaminya. "Mira, aku yakin daddy mu tidak sungguh-sungguh mengatakan hal itu. Dia hanya marah sesaat."
"Untuk apa kau datang kemari? Dia bukan lagi putri kita. Kita tidak memiliki putri pembangkang seperti dirinya."
Air mata Mira jatuh menyusuri pipinya. Dia tak bisa menahannya lagi. Kata-kata Doni melukai hatinya.
"Maafkan aku." Ucap Mira di sela isak tangisnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com