Dua gadis itu akhirnya tiba di rumah Shuang, kemudian mereka melangkah masuk ke ruang belajar Mo Liancheng. Melihatnya sedang menggambar, Qu Tan'er langsung mendengus. Huh, kerjaan pria menyebalkan ini hanya bisa menggambar. Kalau tidak menggambar, ya bermain kecapi, batinnya.
Namun, dia juga dikagetkan dengan keberadaan Mo Jingxuan yang dikiranya berada di rumah Xue, ternyata ada di sana. Bukankah Mo Jingxuan pergi mencari Yuela? Pikirnya.
"Ada apa?" Mo Liancheng melihat Qu Tan'er sekilas kemudian melanjutkan gambarnya.
"Aku datang karena ada yang tidak aku mengerti. Aku ingin menanyakannya dengan jelas," ujar Qu Tan'er tanpa basa-basi lagi.
"Oh ya? Coba katakan." Mo Liancheng mengangkat alisnya, kemudian menunggu kelanjutan perkataan istrinya.
"Kamu melarangku keluar?"
"Iya."
"Kenapa?" tanya Qu Tan'er dengan wajah penuh keheranan.
"Karena kamu tidak punya urusan penting, jadi kamu tidak perlu keluar."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com