Clarish mengemudikan mobilnya dengan raut wajah kesal. Pasalnya saat dia sudah tak sabar menunggu kedatangan Langit, seorang kurir yang disuruh pria itu datang untuk mengantarkan mobil Clarish.
Nyebelin banget 'kan, calon suami gue!
Langit rese'!
Mana perasaan gue nggak enak lagi, kayaknya hari ini gue bakalan sial!
Di sepanjang jalan pulang, Clarish hanya bisa mengomeli tingkah laku Langit.
Drrmm ... dddrrmm ... drrrmm ... dddrrmmm ...
"Lho ... Lho ... kok ngadat sih, plis jangan mogok ... plis ...," celoteh Clarish saat merasa ada yang tidak beres dengan mobilnya. Mobil pink-nya itu sempat tersendat-sendat sebelum akhirnya mesin kendaraan tersebut mati total. "Yah ... yah ... beneran mogok? Gimana ini?" keluhnya panik.
Clarish turun dari mobilnya guna mengecek mesin mobil. Begitu dia membuka kap mobilnya, asap hitam menguar ke udara hingga membuatnya terbatuk-batuk. Dengan panik dia menoleh ke sekitar, siapa tahu ada orang yang bisa dia mintain pertolongan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com