webnovel

3.

Hari rabu, hari yang di tunggu tunggu oleh Joo Hyun,

Ia sangat tak sabar hal apa yang akan terjadi di pagi yang cerah ini, Ia bergegas masuk ke dalam kelas, kedaan kelas masih kosong, karena ini masih begitu pagi, Joo Hyun duduk di mejanya dan membuka buka buku pelajaran, kembali mengecek semua tugas yang sudah ia kerjakan termasuk buku tugas milik Sehun, Joo Hyun berjalan menuju kursi milik Sehun dan meletakan buku tugas milik Sehun di atas meja, tak lupa buku tugas Seulgi yang ia letakan juga di Meja samping Sehun, Joo Hyun tersenyum puas, dan kembali ke Mejanya semula.

.

.

.

Teng teng teng ( bunyi bel sekolah)

Seorang guru cantik dengan rok hitam super ketat di padukan dengan kemeja biru tua, serta heels 7cm dan tak lupa rambut yang di kucir seperti ekor kuda, entahlah gaya berpakaian yang tak patut di contoh sepertinya

Ia berjalan dengan gemulai memasuki kelas 2 IPA 1 dengan menenteng buku buku super tebal siapa lagi jika bukan Yoon Haera, salah satu guru paling killer di sekolah ini.

"Selamat pagi Miss Haera " Sapa semuanya kompak

" Selamat pagi, kumpulkan tugas kalian tempo hari, "

" Astaga dasar guru menyebalkan ini masih pagi " Gerutu seorang murid.

" Ekhemm " Guru itu berdekhem seperti tahu apa yang baru saja murid itu ucapkan.

" Bae Joo Hyun, Park Chanyeol "

" iyah Miss " jawab mereka berdua serempak.

" Ambil semua tugas teman teman kalian dan juga buku pelajar kimia. Hari ini kita ulangan ! "Titahnya.

" Baik Miss " kembali mereka menjawab bersamaan.

" Ah Miss cantik kenapa ulangan aku belum menghafal "

" Sejak kapan kau menghafal Kim Jong in, bukankah kerjamu hanya menyontek ? " sontak ucapan guru itu membuat seisi kelas tertawa.

" ahh Miss kau "

" jangan membantah Kim Jong In "

" ishh jika bukan guru sudah ku kencani dia " gerutu Kai yang mulai kesal .

" Maaf Buku kimia mu boleh aku ambilkan ? " tanya Joo Hyun yang kini berada tepat di meja Kai, kai hanya memandangnya acuh

" ambil saja Joo Hyun, dan ini punya ku " ucap Sehun sembari tersenyum manis,

Demi Tuhan senyumnya membuat Joo Hyun merona karena senang dan malu

" Anak anak kerjakan Soal ini, kalian saya beri waktu 30 menit, setelah itu simpan di meja. "

" Dan... Joo Hyun Chanyeol kalian berdua duduk di samping saya bawa kursi kalian masing masing "

" Baik Miss " lagi lagi mereka menjawab bersamaan.

" Ahh Miss curangg " ucap semua orang yang ada disana

" Saya sengaja agar kalian tak bisa mencontek pada mereka. Cepat kerjakan "

" Chanyeol jika sudah kumpulkan dan bawa ke ruangan saya, saya akan memeriksa tugas kalian kemarin. "

Chanyeol hanya mengangguk mengiyakan, ia kembali fokus pada soalnya.

.

.

15 menit berlalu Joo Hyun sudah selesai mengerjakan tugasnya. Ia merapikan soal dan jawabannya dan menyimpannya di bawah kotak pencilnya. Ia melirik ke kanan dan tersenyum puas saat melihat rivalnya belum selesai mengerjakan.

" Belum selesai kau tuan Park katanya kau ingin mengalahkanku " ucapnya setengah meledek

" dasar sombong, lihat saja aku pasti akan mengalahkanmu, " ucapnya dan kembali fokus pada pelajarannya

Di menit ke 20 Chanyeol sudah selesai mengerjakannya, ia duduk dengan santai sembari sesekali melirik ke sampingnya, sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman.

" Ishh kimia kimia, apa apaan ini menyebalkan " Ucap Tao uring uringan membuat seisi kelas melirik ke arahnya termasuk Joo Hyun.

" Heii Panda bunting coba kau kerjakan soal ini ! " Titah nya sembari mengebrak meja Joo Hyun, Jo Hyun tersentak kaget akan hal itu.

Dan

" Tidak mau .. Oopss maaf bukan be "

" Kau berani menolak ! "Mata panda milik tao membulat seketika ia kesal akan menolakan Joo hyun.

" Shuttt hentikan Tao mungkin Joo Hyun takut karena kau menyuruhnya dengan nada tinggi " Ucap Sehun yang kini ikut berdiri di depan meja Joo Hyun.

" Joo Hyun maafkan Tao di sedang frustasi jadi emosinya tak terkontrol " ucapnya seraya tersenyum

" Ckkk Memuakan " Ucap Chanyeol yang mulai muak akan drama di depannya

" Yakk Huang Zi Tao Oh Sehun sedang apa kalian " tap satu kalimat yang membuat seisi kelas diam tak berkutik dan diam di tempat masing masing.

" Miss kenapa Anda kembali ke kelas bukannya anda menyuruh saya " Ucap chanyeol

" Saya ada urusan jadi saya terpaksa kembali kesini "

" Kang Seul Gi, Ikut saya ke kantor ! SEKARANG ! " ucapnya singkat padat dan jelas.

" Saya Miss ? Why ? "

" jangan banyak bertanya ikuti saya sekarang ! " ucap Sang guru yang di ikuti Seulgi dari belakang.

Joo Hyun tersenyum puas melihat hal itu.

" Rasakan itu " ucapnya sembari tersenyum sinis

.

.

.

" Kang Seul Gi, Kau keterlaluan mentang mentang ayahmu donatur di sekolah ini kau bisa seenaknya " Ucap Guru itu memulai pembicaraan di antara mereka.

" Maksudmu miss ? "

" justru apa maksudmu Seulgi mengumpulkan buku tugas yang isinya kosong melongpong seperti ini ? HAH ?! " ucap sang Guru sembari menunjukan lembaran Kosong itu di hadapan Seulgi.

" Kau fikir Saya Guru yang bisa di suap untuk memberimu nilai ? Katakan kenapa tugasmu saja yang kosong ! "

" A akuu aku sudah mengerjakannya miss " ucap Seulgi ragu ragu

" Mengerjakan ?! Kau mempermainkan gurumu sendiri Seulgi. Sekarang kau keluar dan pel semua kamar mandi di lantai 2 ! "

" Ta ... ta.pi miss "

" tidak ada tapi tapi kerjakan sekarang ! "

Dengan terpaksa Seulgi pun keluar dari ruangan itu dengan membanting daun pintu sekuat tenaga.

" Dasar Panda bunting sialan " umpatnya kesal.

" kau masih disini Kang Seul gi ? " tanya sang guru yang baru saja keluar.

" iyah ini aku mau pergi "

" Bawa ini juga bersihkan semuanya jika tidak kau tidak akan bisa pulang " sembari menyodorkan alat alat kebersihan

" Ckk menyebalkan ! " umpat beranjak pergi dari sana

" hahaha rasakan itu Kang Seul Gi itu belum seberapa " tawanya puas melihat Seulgi.

.

.

.

Hari hari berikutnya antara Sehun dan Joo Hyun mereka semakin akrab, kini mereka sering pulang bersama, Sehun mengantarkannya dan Joo Hyun membalasnya dengan mengerjakan Tugas-tugas Sehun, sedikitpun Joo Hyun tak merasa kesal, ia mengerjakannya dengan sepenuh hatinya, karena dengan begitu ia bisa semakin dekat dengan lelaki yang ia sukai.

Tanpa ia ketahui apa maksud Sehun melakukan itu semua, sedikitpun ia tak merasa curiga.

Dan sudah berulang kali chanyeol memberitahu Joo Hyun untuk tidak melakukan hal itu lagi. Tapi itu semua nihil, usaha kerasnya chanyeol tak berhasil sedikit pun, sampai pada akhirnya ia menyerah.

" Terserah kau saja, yang penting aku sudah memperingatkanmu " Itulah ucapan terakhir dari Chanyeol. Dan seperti biasa Joo Hyun tak menggubris ucapan itu dan menganggapnya sebagai angin lalu.

.

.

" Ini sudah 1 bulan, dia begitu baik padaku, apa sekarang aku bisa menyatakan perasaanku padanya " Ucap Joo Hyun mulai berjalan menuju pintu kelas.

Tiba di pintu kelas tubuh nya dia mematung seketika, mata sipitnya yang bersembunyi di balik kaca mata tebal membulat seketika

Lelaki yang ia cintai tengah di cium begitu mesra oleh seorang wanita yang duduk di sebelahnya

Wanita itu seulgi, iyah itu seulgi, wanita yang satu bulan lalu ia beri pelajaran.

Deg

jantungnya seakan berhenti berdetak ia tak ingin mempercayai apa yang baru saja ia lihat, ia memejamkan matanya, berharap jika itu hanya halusinasinya saja, tapi saat ia membuka matanya kembali, pemandangan di depannya tetap sama. Apa Seulgi sedang balas dendam padanya, ia menusuknya dari belakang, merebut lelaki yang begitu ia cintai padahal Seulgi sudah tahu bagaimana joo hyun begitu mencintai lelaki ini. Ia hendak pergi meninggalkan tempat itu, tapi langkahnya terhenti saat ia berbalik ada tiga orang pria disana. Karena merasa terkejut ia kemudian berbalik arah dan tanpa sengaja menabrak salah satu meja disana, menimbulkan suara cukup keras, dan itu membuat aktifitas dua sejoli disana terhenti, mereka menatap Joo Hyun lekat.

" Ma.. Maafkan aku, sudah menggangu kalian " ucapnya lalu beranjak pergi.

" Tunggu, " ucap Sehun mulai beranjak dari duduknya dan sedikit membenarkan pakaiannya yang sedikit berantakan.

" Ada apa ? "

" Bukan apa-apa Sehun, hanya saja .."

" Hanya saja, kau merasa terkejut bukan, melihat kami sedang berciuman, " Ucap Seulgi sembari memeluk Sehun dari belakang, dan menaruh dagunya di pundak Sehun

" Oh biar ku tebak, pasti sekarang di dalam otak cerdasmu itu kau sedang bertanya-tanya, apa hubungan mereka, kenapa mereka berciuman, apa Seulgi menyukai Sehun, jika itu benar Seulgi sudah menusukku dari belakang. oh kasihan Bayi gajah ini" ucap Seulgi sembari tersenyum sinis pada Joo Hyun

Joo Hyun hanya diam, ia belum mengerti dengan kondisi ini.

" Wuahh Daebak, kekasihmu tu Hun kenapa dia mendadak cerdas setelah kau cium tadi " ucap ketiga pria disana.

Kata-kata mereka sontak membuat Joo Hyun membeku di tempat

" Kekasih, " ucapnya tak percaya

" Iyah Nona Bae, aku ke-ka-sih Sehun, tuan Oh Sehun adalah ke-ka-sihku," ucap Seulgi ada sedikit penekanan disana, sengaja ingin membuat Joo Hyun kesal.

" Benar begitu sayang " lanjutnya lagi sembari melirik ke arah Sehun, yang dibalas dengan senyum manis.

" Jadi, ka... ka.... kalian "

" Iyah kami sepasang kekasih " satu kalimat meluncur dari mulut Sehun bagai sebuah pisau belati menusuk dada Joo Hyun dan suksesmembuatnya merasakan sakit di ulu hatinya,

oh dia sungguh tak percaya akan semua ini

" Kenapa kau hanya diam saja, ? Oh aku lupa gadis gendut bermata empat ini menyukaimu sayang, ia juga mengira jika kau menyukainya hanya karena kau selalu mengantarnya pulang, dan dia bilang jika dia akan menyatakan perasaannya padamu hari ini, bukan begitu Joo Hyun ? Coba katakan ! "

oh sial ucapan Seulgi memang benar, dan itu merupakan pukulan keras untuk Joo Hyun,

" Apa benar tu Joo Hyun, kau menyukaiku " Tanya Sehun

" iyak aku memang menyukaimu Sehun, ta... Ta... Ta Pi Se... Sse Sehun, ke.... Kenapa kau tak membe... Memberitahuku ji... Jika kau sudah pu...punya ke...Kekasih " ucapnya terbata-bata matanya mulai berkaca kaca

" oh maafkan aku nona bae, tapi aku sudah memiliki kekasih, dan kami sudah berkencan cukup lama, dan maaf kau sudah salah faham "

" ma... Maksudmu ? "

" Aku mengantarkanmu bukan karena aku menyukaimu, itu karena aku membutuhkanmu, otak cerdasmu lebih tepatnya, aku sengaja mendekatimu agar aku tak perlu repot-repot mengerjakan tugas sekolah yang menyebalkan " tuturnya

" kau... Kau pria brengsek, kenapa kau melakukan itu semua padaku apa salahku ? " Joo Hyun mulai emosi

" Salahmu ? Tak ada, aku hanya ingin melakukannya saja, dan kalian bertiga serahkan Kunci Motor dan Monil kalian, aku memenangkan taruhan ini " ucap Sehun

" Taruhan ? " ucap Joo Hyun tak percaya

" Jadi berhentilah bermimpi seorang pangeran menyukai gadis jelek sepertimu " Ucap seulgi pada joo hyun.

Joo Hyun tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, ia hanya di manfaatkan, dan di jadikan bahan taruhan, oh astaga betapa kejamnya mereka pada diri joo hyun.

Joo Hyun pun pergi meninggalkan kelas itu dengan isak tangis berlari keluar ,

ia tak menghiraukan tatapan aneh dari semua orang yang ada disana, ia terus saja berlari, tapi sungguh sial hujan kini mulai turun mengguyur tubuh Joo Hyun, tapi Joo Hyun tetap saja berlari tak memperdulikannya, sampai tiba di depan gerbang, sepertinya ia memutuskan untuk pulang, karena untuk apa lagi ia diam disana.

" Joo Hyun-ah kau mau kemana, " ucap seseorang di belakang sana,

namun Joo Hyun tak menggubris pemilik suara itu, ia hanya ingin pulang sekarang hatinya sudah terlalu sakit, ia menangis sejadi-jadinya, lalu melangkah menuju jalan raya di hadapannya, tanpa melihat ke arah kanan dan kiri, ia tak perduli jika ada mobil atau kendaraan lain akan menabraknya,

" Joo Hyun " teriak seseorang saat melihat ada sebuah bus melaju dengan cepat ke arah Joo Hyun.

.

.

Brrrukkkk

.