webnovel

[RE]START 3.0

"Wah wah ... sang ketua langsung yang mencoba nya ...", ucap Riku lalu menyalakan komputer yang ada di seberang meja besar ini.

Aku pun memakai kedua sarung tangan besi itu. Memang benar sekarang tak terasa ada jarum yang menusuk ke tangan ku seperti alat yang dulu. Selanjutnya aku memakai sepatu yang seperti sepatu boot yang terbuat dari besi dengan beberapa kabel yang terhubung ke kotak CPU kecil.

Aku pun berbaring di meja dan memasang helm khusus yang juga terbuat dari besi dengan lampu segitiga warna biru di tengah nya. Semuanya jadi gelap sekarang. Beberapa saat kemudian terlihat tulisan [RE]START yang ku lihat dari dalam.

Pada akhir nya aku masuk ke game seperti ini lagi ...

"Kazumi bersiaplah untuk berpindah ke dunia lain ...", ujar Riku lalu menekan tombol enter di keyboard komputer nya.

Tak ...

Suara keyboard komputer yang di tekan keras.

-[START]-

Setelah itu hanya cahaya putih yang ku lihat. Sesaat setelah itu aku berdiri di ruangan yang serba putih.

"Kazumi ... apa kau bisa mendengar ku?", suara Riku yang terlintas di kepala ku.

"Hmm ... aku harus ngapain ini?", tanya ku.

"Kau harus log in dengan akun lama mu supaya bisa bermain ...", suara Riku.

"Hmm ..."

Saat itu juga layar hologram muncul di depan ku, layar itu memberi perintah agar aku log in dengan akun lama ku. Tanpa pikir panjang aku pun menulis user name dan mengisi pasword untuk log in. Setelah semua selesai aku menekan tombol enter dan layar hologram itu hilang.

Seketika aku berdiri di sebuah kamar yang sangat familiar bagi ku.

"Apa kau ingat kamar itu Kazumi?", suara Riku yang memandu ku dari dunia nyata.

"Hmm ... ini SAVE HOUSE kami dulu ...", jawab ku membuka tirai kamar itu yang tertutup.

-(SAVE HOUSE=tempat aman untuk menyimpan karakter kita dan log out dari game)-

"Kazumi apa kau yakin kau baik baik saja?", suara Takumi bertanya padaku.

"Untuk sekarang aku baik baik saja", jawab ku lalu membuka pintu kamar dan keluar ke ruang tamu.

"Kazumi ... jangan terkejut bila kau keluar dari rumah itu", suara Riku kembali berkata padaku.

"Ada apa emang nya?", ucap ku cuek lalu membuka pintu depan karena penasaran.

Glek ... kreek ...

Suaraku membuka pintu depan.

"Zumi? apa itu kau?", suara gadis yang ku kenal.

Saat aku membuka pintu itu dengan lebar, terlihat jelas gadis yang memakai seragam sekolah dengan rambut hitam panjang nya. Mata merah padam nya itu, tak salah lagi.

"Renai?! ba-bagaimana bisa kau di sini?!", tanya ku terkejut dan bingung.

"Apa yang kau katakan Zumi ... aku selalu menunggu mu online dari dulu", jawab Renai mendekat ke arah ku.

"Tu-tunggu?! ini mulai tak masuk akal"

Aku pun kembali masuk dan menutup pintu save house ku. Tanpa basa basi aku segera menuju kamar dan log out dari game aneh ini. Saat itu juga aku mulai sadar dan kembali ke dunia nyata.Aku segera melepas helm dan semua DEVICE yang ku pakai.

Aku segera turun dari meja dan melangkah ke arah Riku dengan cepat.

"Riku?!! Apa maksudnya tadi itu?! He?! kenapa Renai bisa di situ?! itu pasti cuma robot kan?!", teriak ku sembari menarik kerah baju Riku.

"Oi Kazumi ... santai dulu ...", ucap Takumi menarik ku dan menenangkan ku.

"Biar aku jelaskan dulu ... alasan kenapa nama game ini adalah [RE]START, adalah karena game ini dibuat untuk mengenang para gamers yang meninggal karena virus itu", jelas Riku.

"Hee??, tapi mereka semua kan hanya robot ...",timpal Hina.

"Mereka bukan robot ... mereka diciptakan dari sisa sisa data yang terkena virus, kami mengumpulkan nya dan membentuk mereka", tambah Riku.

"Apa?! ... sisa sisa data? ... apakah mereka memiliki kesadaran?", tanya Takumi.

"Hmm ... begitu lah, mereka memiliki kesadaran seperti saat mereka masih hidup", jawab Riku.

"Cih ... apa apaan itu ... aku ... aku perlu menenangkan diri dulu ... aku akan tunggu di mobil", ucap ku lalu melangkah ke kuar dari ruangan itu.

Aku segera kembali masuk ke lift dan turun ke lantai dasar. Aku segera keluar dari game center dengan perasaan yang masih kacau balau.

Renai ... dia hidup kembali?

Bukan ... itu hanya program game sialan itu ... aku yakin

Apa yang mereka pikirkan sebelum membuat game payah ini?, kenapa? kenapa mereka membunuh orang lalu menghidupkan nya kembali?, apa mereka sok sok an jadi Tuhan?.

Siguiente capítulo