webnovel

Tugas Pelayan (1)

Aku membuka mataku perlahan . Pagi yang biasa. Aku mencium aroma wangi didapur. Pelayan itu pasti lagi menyiapkan sesuatu.

Aroma khas yang bisa membuatku tau dimana gadis berambut merah itu berada.

Kemarin untuk pertama kalinya aku melihat rambut merah menawan itu. Padahal seharusnya aku biasa saja, tetapi rambut itu selalu di ikat oleh nya.

Dan..lagi, darahnya benar-benar akan membuat siapapun menjadi bergidik. Rasanya manis, tidak seperti darah yang kuminum.

Lebih manis dari darah manusia, padahal dirinya sendiri adalah vampir, tetapi entah kenapa darahnya selalu membuatku ingin meminum meminumnya terus.

_

_

Aku menebarkan hawa dingin ke sekitar rumah. Tampak seorang pelayan membawa makanan yang terbuat 💯 % dari darah.

Dia menatapku dengan tatapan dingin dan sinis, aku sama sekali tidak peduli pada perasaannya.

Itu sama sekali tidak penting, tetapi darahnya yang membuatku lebih memandangnya.

Gigitan hari itu , saat pertama kalinya aku melihatnya.

Dia..tampak mengoda.., dengan darah manis menguar dari kulit nya itu.

_

_

"Bem sama, silahkan anda makan" seru pelayan itu. Aku mengalihkan tatapan tanpa berkata apapun dan memakan makanan.

Mungkin ada baiknya aku tidak mempedulikannya, aku tidak harus menjawab setiap pertanyaan nya.

Dia hanyalah pelayan yang berderajat rendah, dan aku adalah tuan vampir.

_

_

Srek..

Aku menarik leher pelayanku, dan dengan dinginnya menghisap leher itu dengan rakus.

Aku melihat tatapan pelayan ku yang sedikit meringis kesakitan, aku menatap dengan kedua mata datar dan taring yang terus menghisap darahnya.

Setelah selesai, aku melepaskan nya dan wajah nya kembali seperti semula. Aku mengabaikan perasaan aneh itu dan bergegas berdiri untuk bersiap ke ruang kerja.

_

_

_

Tak

Tak

aku menatap dengan raut wajah datar, pelayan itu mengetuk pintu. Membawa sebuah catatan di tangannya.

Sudah waktunya, aku bangkit setelah mendengar perkataan hariannya tentang jadwal hari ini.

"Hari ini Bem sama akan menghadiri acara minum teh dengan salah satu ras vampir tertinggi Ryan"

"..sudah siapkah?" tanyaku tanpa menatap ke arah lawan bicara. Mataku melirik ke arah komputer yang sedang kukerjakan..

"Iya, meja di dekat belakang rumah akan sangat bagus untuk di jadikan tempat bisnis"

"Baiklah, aku akan kesana"

"Baik Bem sama"

pembicaraan itu berakhir dan pelayan itu pergi. aku menatap ke arah pelayan itu, betul aku tidak merasakan apapun yang aneh.

Dia hanyalah pelayan sementara dan akan mati beberapa tahun lagi. hanya darahnya saja yang membuatku gila, aku akan mencari penggantinya nanti,

_

_

Aku melangkahkan kakiku melihat ke sekitar lapangan rumah yang luas. Dan didampingi seorang pelayan berambut merah.

Dia hanya mengikuti ku layaknya pelayan, sama sekali tidak berbicara.

Aku menoleh tidak peduli, dan aura dingin ku seperti biasa menguar kemana mana .

_

_

_

_

Siguiente capítulo