webnovel

Hadiah Bem Sama (2)

Aku tidak sadar tertidur, dan ketika bangun ada sebuah tangan besar yang merangkul diriku.

"Nine.., ikuti aku" aku seperti nya sedang bermimpi. Bem sama memanggil namaku...nama asliku.."

Ada seseorang yang sangat mirip dengan Bem sama. Matanya menatapku dengan hangat.

Tanpa sadar aku menurutinya, aku mengikuti Bem sama...

Bem sama menarik tanganku lebih keras , hingga tubuh ku dengan mudahnya mendarat di tubuhnya.

Deg

Deg

_

_

Hari itu gelap, aku hanya bisa menatap Bem sama yang sekiranya kukira mimpi.

Aku tersenyum dan senang sekali melihat Bem sama menyadari diriku. Aku bisa menyentuh kulit Bem sama secara langsung..

Bem sama menatapku dalam mimpi itu sangat dingin dan keren.

"Nine..ini hari ulang tahun mu kan?" aku tersenyum dan mengangguk.

Ini mimpi, karena itu aku bisa berbuat sesuka hati. Aku bisa menunjukkan sikap asliku. Aku bisa menyayangi Bem sama..lebih..

Mataku terbelalak ketika melihat hamparan halaman yang kini sudah dihiasi satu meja dan dua kursi.

Di atasnya terdapat bunga yang bercahaya kunang kunang.

Bem sama menarik tanganku, Wajahnya bertatapan dengan ku...Dia kemudian menatapku dengan tatapan mata yang sangat dingin.

Cup

Ciuman itu terasa membekas sangat dalam. Ciuman yang sangat kurindukan.

_

_

"Be..Bem sama" seruku malu saat Bem sama melepaskan ciuman singkat itu. Bem sama tidak menjawab dan mengajakku ke tempat duduk.

Aku duduk dan Bem sama duduk di depanku.

_

_

Tes...

_

_

"A..ada apa nine?", seru Bem sama tampak khawatir.

Aku mengelus mataku, tanpa sadar perasaan ku menguar keluar. Aku hanya sangat senang saat Bem sama seperti ini.

Bem sama tidak pernah mempedulikan ku, Bem sama tidak mencintai ku. Bem sama tidak pernah menciumku secara langsung.

Aku senang sekali walaupun hanya mimpi, Bem sama mempedulikan ku. Bem sama..masih sama seperti dulu disaat sebelum ingatan Bem sama menghilang.

Sikapnya tatapan matanya, semuanya..

_

_

Srek.., Bem sama memelukku.

"Nine..selamat ulang tahun"

"E..eh?"

Bem sama melepaskan pelukannya dan mengalungkan sebuah kalung di leherku .

Aku memegang kalung dan seketika seluruh tubuhku terasa hangat disaat itu. kalung itu pemberian Bem sama.

Bem sama..

_

_

Itu ulang tahun terindah dan hadiah luar biasa..

Siguiente capítulo