Fruit 1333: Diketahui Identitasnya
Keesokan harinya, dengan perasaan berdebar-debar, Gavin pun menghampiri Jovano yang sudah menunggunya di pelataran depan rumah Egrima. Ia muncul disertai si penyihir yang manja bergelanyut pada lengannya.
"Sudah siap, Gav?" tanya Jovano.
"Sudah, Kak Jo." Gavin mengangguk, lalu dia menoleh ke Egrima di sampingnya yang berwajah muram. "Aku pergi dulu, yah!"
Egrima mengangguk sedih. "Jangan nakal di sana, Tuan Muda. Aku akan sangat sedih jika Tuan Muda melupakan aku meski hanya sekejap."
"Jangan khawatir, sayank. Kau selalu di hatiku." Gavin tersenyum sambil mencubit hidung mungil mancung Egrima.
Melihat adegan itu, Serafima memutar matanya dengan jengah. Dia nyaris muntah menyaksikan hal 'lebay' macam itu. Sedangkan Shona yang melirik madunya yang sedang jengah, hanya terkikik kecil lalu mencubit pinggang Serafima.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com