Fruit 16: Musuh Bebuyutan
=[ Kenzo POV ]=
Malam ini aku sudah menuju ke tempat monster sombong itu. Ya, Dante. Batin ini sangat amat tidak terima Andrea dicelakai dengan cara murahan begitu. Aku tau persis itu ulahnya. Brengsek sekali dia mencoba cari gara-gara pada Princess-ku.
Sampai kapan pun aku takkan sudi menerima kelakuan gilanya!
Apakah dia masih tidak paham, tidak tau diri mengejar Princess-ku begitu rupa? Bukankah harusnya dia tau bahwa dia terlarang menyentuh Princess Andrea? Dia boleh mengincar target lain, tapi tidak untuk Princess Andrea!
Apakah tidak ada yang memberitahu dia bahwa eksistensi seperti Princess Andrea adalah sosok yang terlarang baginya? Betapa tololnya dia mencoba bermain-main dengan kegilaan itu! Ingin melawanku? Lihat saja nanti bagaimana aku akan meladeni permainanmu!
Dan kini, di sinilah diriku, melayang di depan balkon apartemen mewahnya. Dasar monster tak tau diri, hidup bermewah-mewah di dunia manusia, padahal dia makluk rendahan, makluk buangan yang tak diterima Surga maupun Neraka. Cuih!
Masih bisa-bisanya berlagak hebat? Benar-benar tak tau diri! Tak tau derajat!
PYARR!!
Dengan gerakan tangan yang sederhana, aku sudah membuat kaca balkon apartemen si tuan sok hebat tersebut pecah berkeping-keping. Kita lihat bagaimana dia ingin bermain. Apa dia pikir aku ini takut padanya? Huh!
Dante segera memburu ke TKP bersama asistennya, Erefim.
"Iblis laknat!!" Dante memberikan sumpah serapah awal begitu ia mengetahui apa yang sudah kulakukan. Tapi aku justru memberikan seringai terbaikku sembari tetap melayang di depan balkon apartemennya.
Ya, aku memang melayang. Itu sesuatu hal yang sangat mudah bagiku, bagai bernapas saja karena saking mudahnya.
"Ya, aku memang laknat, dan kau... makhluk terkutuk. Hah!" Seringaian jelas terpatri di wajah tampan khas lelaki asia timur milikku. Dia suka memprovokasi Princess Andrea? Maka dia akan menuai provokasi manis dariku.
Dante sudah akan menggerakkan tangannya penuh amarah, namun Erefim memegang tangan tuannya segera dan menggelengkan kepala seolah mencegah tindakan sang majikan.
"HARGH!!" Dante gusar sembari menurunkan tangannya. Lebih tepatnya--menyentakkan.
"Hahah, kenapa Tuan Dante yang terhormat? Apakah kau takut kekuatanmu bisa terendus oleh kaum Penjaga?" Kekehan nyinyir dariku menghasilkan tatapan membunuh darinya. Ya, aku tau kenapa Erefim menghentikan Dante.
Dia tak ingin para Penjaga yang tersebar di bumi manusia ini akan mengendus kekuatan Dante dan tentu akan berakibat buruk bagi si tuan sok hebat itu.
Hanya kaum kami yang bisa menyembunyikan aura kekuatan kami di sini, oleh karena itu para Penjaga tak pernah berurusan dengan kaumku.
"Akan kuingat selamanya bahwa makhluk laknat sepertimu tak perlu ada di dunia manapun!" seru Dante meluapkan frustasi karena tak bisa membalas perbuatan rivalnya. Ya, anggap saja aku ini rival dari Dante. Hahah!
"Akan kuperjelas sesuatu di sini, tuan Nephilim yang hebat..." Aku melayang berputar di depan balkon. "...Kau, dan kroni terkutukmu... tak kuijinkan dekat-dekat Putri Andrea. Bahkan kalian tak diperbolehkan menyentuh atau pun mencelakai tuan Putri. Bisa dimengerti?" Suaraku terdengar mantap meski aku tak perlu berteriak seperti dia. Memangnya aku ini orang gila yang suka berteriak-teriak? Hah! Jangan samakan aku dengan level si sok hebat di depanku itu.
"Kau pikir kau siapa, heh?! Derajatmu jauh di bawahku! Bahkan jauh di bawah manusia yang level mereka masih di bawahku!" Teriakan Dante yang tentu saja mendapat respon bahak tawa dariku. Rupanya si anak manja—monster manja—itu masih suka mengkhayal. Haruskah kupukul dulu kepalanya agar dia sadar diri?
"Waahahaha! Kalian makhluk sombong, masih saja merasa tinggi," ucapku tanpa segan. "Padahal kalian ini kaum terbuang. Bisakah kalian pulang ke tempat asal kalian? Berbeda denganku yang bisa seenakku pulang kampung ke asalku kapan saja, heh~" Kuberikan tatapan ejekan yang kutau persis membuat dia bernafsu sekali ingin mencabik-cabikku.
Kukatakan, aku sangat puas melihat ekspresi marahnya.
Namun, karena aku yakin dengan pasti bahwa ia harus menahan kekuatannya itulah makanya aku berani meledek dan bermain-main dengannya. Hohoo~ dia memang teman bermain yang menyenangkan.
Bagaimana pun, mana berani si sok hebat itu mengeluarkan kekuatan kuat dia di dunia ini?
Makanya dia tidak berani secara eksplosif membuang serangan terkuatnya untuk melenyapkan Princess Andrea, karena itu akan berakhir konyol, ditangkap Penjaga dan bahkan langsung dibunuh. Dia tau betul konsekuensi itu.
Tak heran dia masih menahan diri sampai sekarang, hanya memberikan serangan-serangan kecil ke Princess Andrea yang dengan mudah kutangkis.
Apa kau penasaran mengenai sebutan yang kuberikan pada si Dante nan hebat itu?
Nephilim.
Pernahkah kalian mendengarnya? Itu adalah sebutan untuk anak malaikat. Yah, kau tak salah baca. Anak dari malaikat yang berkahwin dengan manusia bumi. Anak-anak mereka disebut Nephilim.
Namun jangan secuilpun mempunyai bayangan bahwa anak hasil kawin silang itu mempunyai sifat dan sikap terpuji laiknya salah satu orang tuanya—para malaikat. Justru kebalikannya. Nephilim bagaikan hasil dari kegagalan sistem yang musti dimusnahkan.
Nephilim diburu oleh kaum Penjaga untuk dimusnahkan karena membahayakan manusia. Benar. Mereka membahayakan manusia. Karena... biasanya mereka memenuhi kebutuhan makan mereka dari daging manusia. Kalian tak salah baca. Dari daging manusia.
Itulah mengapa keberadaan kaum Nephilim bagai sebuah rahasia, aib Surga. Mereka adalah kotoran Surga paling tercela, ternista.
Maka dari itu... Dante takkan berani mengeluarkan tenaganya secara berlebihan, karena itu akan mengakibatkan sensor kaum Penjaga bisa berkedip-kedip nantinya.
Kaum Penjaga hanya berurusan dengan para Nephilim saja. Mereka diperintahkan oleh Malaikat agung untuk melenyapkan para Nephilim yang berkeliaran di dunia manusia.
Para Malaikat yang masih memberikan kebaikan, membiarkan para keturunan mereka—Nephilim—untuk tinggal dan berkembang biak di sebuah alam yang mereka ciptakan, Alam Antediluvian.
Namun, karena kerakusan Nephilim, mereka merasa napsu makan mereka lebih terpuaskan di dunia manusia. Maka, tak heran jika para Nephilim sembunyi-sembunyi pergi ke dunia manusia untuk memuaskan selera mereka.
Aku sendiri belum tau apa tujuan Dante mengganggu Andrea. Kami beda kaum, bahkan beda habitat, tapi Dante memperlakukan Andrea seolah musuh bebuyutannya.
Ada apa ini? Yang aku dengar, para Nephilim pergi ke dunia manusia juga untuk membasmi para keturunan Iblis yang berkahwin dengan manusia.
Kenapa mereka berhasrat sekali membasmi keturunan Iblis? Ini masih menjadi teka-teki bagiku.
Bagiku, terserah bila Dante ingin berurusan dengan keturunan Iblis lain, namun tidak dengan Andrea! Dia adalah misiku! Dante sangat terlarang untuk menyentuh Princess Andrea, apapun alasannya! Gadis itu misiku!
"Nah... nah... Tuan Dante, Nephilim yang hebat, kupikir sudah cukup kau mengetahui apa saja isi hatiku yang paling dalam. Maka sekarang aku akan pamit dulu. Selamat malam, selamat tidur, putera Malaikat, ahahahha!" Dan sebelum pergi, kuberikan sedikit kebaikan dengan memecahkan kaca di dekatnya dan menerbangkan serpihannya ke paras Dante.
Oh lihat, wajah murkanya sungguh menarik! Harusnya kuabadikan melalui kamera foto! Hahah! Muka tololnya sungguh menggugah seleraku untuk tertawa terbahak-bahak gembira. Rasakan saja itu! Tenang saja, aku masih baik dengan tidak membunuhnya. Dia harus berterima kasih padaku.
Walau, sebenarnya aku hanya senang saja mempermainkan dia. Bukankah membosankan jika langsung dibunuh? Kalau bisa dimainkan, kenapa tidak? Hahaha!
Sebelum ia membalas, aku sudah melesat menghilang dari hadapannya. Puas. Aku sangat puas. Kaum buangan seperti itu harus diberitahu posisi mereka yang sebenarnya agar tidak lupa diri. Jikalau dia masih bebal, aku akan dengan senang hati mengingatkan dia mengenai status dan derajat dia, KAUM BUANGAN!
Humm, semoga esok aku bisa lebih mengakrabkan diri pada Princess Andrea.
Andai Princess tidak sesulit itu didekati....
Gadis itu ternyata sangat keras kepala. Bahkan ucapannya sangat lugas, tidak seperti gadis pada umumnya. Atau... dunia kini sudah menggeserkan sikap perempuan menjadi lebih terbuka dan keras?
Hah, andai Princess Andrea selembut temannya yang satu itu. Siapa namanya? Shelly.
Ah, tapi bukankah ini jadi menyenangkan jika aku mendapatkan perlawanan? Sesuatu akan lebih menarik kalau memberikan perlawanan dan tantangan! Hahaha! Baiklah, aku tak perlu mengeluhkan sikap Princess Andrea.
Kaum kami adalah kaum elit, kaum yang senang akan tantangan!
Hahaha, berbekal pemikiran baru begini, aku jadi kian terpacu dan makin bersemangat melakukan misiku! Baiklah, Princess Andrea... bring it on!