"Kudengar kau sudah menikah." ucap Ainsley sembari mengepulkan asap nikotin dari mulutnya ke udara.
David mengambil sebatang nikotin juga dan mengapitnya di antara bibir atas dan bawahnya. "Ya, kenapa kau tidak datang? Apa kau tidak menerima undangannya?"
Ainsley kembali menghisap batang candunya dalam diam. Ia tidak mungkin mengatakan bahwa ia menghabiskan empat botol whiskey pada hari itu karena belum bisa menerima kenyataan. David yang selama ini menjadi alasan mengapa ia ingin menjadi lebih kuat agar bisa berdiri tegap menghadapi dunia yang kotor ini telah menemukan seseorang yang akan menemaninya selama sisa hidupnya.
Omong kosong jika Ainsley tidak merasa iri setengah mati.
Sejujurnya Ainsley sangat penasaran saat ini, siapa si wanita beruntung yang dapat meluluhkan hati sesosok iblis di medan peperangan seperti David.
Jika untuk masalah tampang, tentu saja Ainsley tidak akan kalah bersaing. Mungkin tubuh?
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com